Ekonomi Sidrap Tumbuh dan Terukur

Kalau bicara Sidrap, jangan lagi cuma ingat soal nasu pelekko itik, atau kincir angin raksasanya saja ya. Sekali-kali ingat, Sidrap saat ini wilayah agraris dengan daya dobrak nasional broo...

Sidrap, katasulsel.com — Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) kembali memperlihatkan stabilitas ekonomi yang terjaga.

Mengacu pada data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Sidrap, April 2025, Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat sebesar 105,65, meningkat 2,37 persen dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan ini merefleksikan dinamika konsumsi masyarakat yang tetap terkendali di tengah berbagai tekanan eksternal.

Data terbaru BPS tersebut di atas mempertegas adanya peningkatan IHK terjadi pada hampir seluruh kelompok pengeluaran.

Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mencatat pertumbuhan paling signifikan sebesar 20,79 persen.

Angka ini menunjukkan tren peningkatan pengeluaran rumah tangga pada aspek gaya hidup, kesehatan diri, dan layanan pendukung — indikator positif atas pertumbuhan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat.

Sementara itu, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya tumbuh sebesar 3,09 persen, menandakan geliat sektor ekonomi kreatif dan hiburan yang mulai bergerak aktif.

Fenomena ini juga sejalan dengan meningkatnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan sosial dan kultural.

banner 300x600

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau — yang menjadi kontributor utama konsumsi rumah tangga — mengalami kenaikan 1,43 persen, mencerminkan distribusi logistik bahan pokok yang tetap terjaga.

Begitu pula kelompok pakaian dan alas kaki yang tumbuh 2,26 persen, sebagai cerminan aktivitas ekonomi ritel yang terus pulih dan berkembang.

Kenaikan yang bersifat moderat tercatat pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,39 persen), kesehatan (0,55 persen), pendidikan (0,15 persen), serta transportasi dan perlengkapan rumah tangga yang masing-masing naik 0,12 persen.

Hal ini menandakan keterjangkauan biaya hidup masih dalam kendali, serta adanya efisiensi konsumsi sektor esensial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup