Pemkab Sidrap dan BBWS Sosialisasikan Rehabilitasi Irigasi Saddang Sub Unit Sidenreng 2
Sidrap, Katasulsel.com – Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang menggelar sosialisasi paket pekerjaan Rehabilitasi Daerah Irigasi (D.I) Saddang Sub Unit Sidenreng 2, Rabu (28/5/2025).
Kegiatan berlangsung di tanggul irigasi Desa Tanete, Kecamatan Maritengngae, bertujuan untuk memberikan informasi serta pemahaman kepada masyarakat dan pemangku kepentingan terkait pelaksanaan proyek rehabilitasi jaringan irigasi tersebut.
Paket pekerjaan yang bersumber dari APBN 2025 senilai Rp8,85 miliar ini dikerjakan oleh CV. Sejahtra Acap dan dikonsultasikan oleh CV. Dinamika Konsultan. Proyek mencakup perbaikan struktur bangunan, lining saluran dengan beton pracetak, pemeliharaan pintu air, dan pengangkatan sedimen, terutama di bagian hilir saluran menuju BSI 35–36.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas PSDA Sidrap, Andi Safari Renata, mewakili Bupati Sidrap. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas upaya pemerintah pusat mendukung keberlanjutan dan peningkatan fungsi sistem irigasi di wilayah Sidrap.
“Ini adalah bagian dari visi Presiden, yang menekankan pentingnya ketahanan energi, ketahanan pangan, dan ketahanan air sebagai pilar utama pembangunan lima tahun ke depan,” terangnya.
Andi Safari selanjutnya menjelaskan, kegiatan tersebut mendukung dua hal strategis, ketahanan pangan dan ketersediaan air. “Di Kabupaten Sidenreng Rappang, komoditas padi dan jagung menjadi fokus utama dalam pembangunan sektor pertanian. Irigasi menjadi komponen vital dalam mendukung keberhasilan sektor ini,” jelasnya.
Safari juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk kelompok tani dan P3A, aktif menyampaikan aspirasi dan kebutuhan teknis selama sosialisasi. “Pemerintah daerah akan terus berkoordinasi dengan dinas terkait dan stakeholder lainnya demi kelancaran pelaksanaan program ini,” pungkasnya.
Senada, Kepala Satker BBWS, Andi Faisal Fahrial, menegaskan ketahanan pangan merupakan salah satu cita-cita besar dari Presiden Republik Indonesia. Dalam konteks wilayah timur Indonesia, sambungnya, Sulawesi Selatan menjadi tulang punggung ketahanan pangan nasional, dengan total areal irigasi teknis mencapai lebih dari 240.000 hektar.

“Dari luasan tersebut, sebagian besar ada di wilayah irigasi yang mencakup sekitar 60.000 hektar. Area ini tersebar di beberapa kabupaten, termasuk Pinrang, Sidrap, dan sebagian Wajo. Yang membanggakan, Sidrap memiliki potensi untuk tiga kali masa tanam (IP 300) dalam satu tahun, sebuah capaian luar biasa yang tidak dimiliki oleh banyak daerah lain di Indonesia,” lontarnya.
Oleh karena itu, imbuhnya, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) sangat memprioritaskan wilayah Sidrap dalam program rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi. Ini mencakup pembangunan infrastruktur baru, rehabilitasi saluran irigasi yang rusak, serta modernisasi sistem irigasi untuk mendukung pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan.
“Tahun ini, kami sudah memulai berbagai kegiatan teknis di beberapa unit wilayah irigasi di Sidrap. Kami berharap perbaikan ini akan berdampak langsung pada peningkatan produktivitas lahan dan mendukung program tiga kali tanam yang dicanangkan oleh Bapak Bupati,” tutur Andi Faisal.
Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap semangat dan komitmen Bupati Sidrap dalam mewujudkan ketahanan pangan di daerah, yang dinilai menjadi dasar kuat terjalinnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya untuk menjamin bahwa seluruh rencana ini bisa ‘landing’ di lapangan dan memberikan manfaat nyata bagi petani dan masyarakat. Kami sudah melakukan survei lapangan, dan memang masih banyak kebutuhan teknis yang mendesak, termasuk jaringan saluran irigasi yang akan menjadi prioritas kami dalam waktu dekat,” kuncinya.
Sementara itu, PPK Irigasi dan Rawa II BBWS Pompengan Jeneberang, Ari Kusnadi, menjelaskan proyek telah memasuki tahap kontrak sejak awal Mei. Pekerjaan akan segera dimulai pasca sosialisasi.
“Kami berharap pekerjaan ini dapat berjalan lancar dan tidak mengganggu aktivitas pertanian, terutama masa tanam yang sedang berlangsung. Namun, kami juga meminta pengertian dari semua pihak karena dalam proses pelaksanaan akan ada penyesuaian aliran air secara bertahap. Misalnya, ada saat-saat tertentu di mana kami perlu menghentikan aliran air sementara untuk memungkinkan proses pengecoran atau perbaikan saluran,” sebutnya.
Ari menyatakan, pihaknya akan mengupayakan jeda pekerjaan dilakukan seefisien mungkin tanpa mengabaikan kebutuhan petani. Ia juga terbuka terhadap masukan dari masyarakat, P3A, perangkat desa, dan UPTD, khususnya jika ditemukan kondisi di lapangan yang memerlukan penanganan segera.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kasi intel kejari Sidrap, Muslimin Lagalung, Sekcam Panca Lautang, Hj. Gumiati Laosi, Sekcam Tellu Limpoe, Muhammad Ridwan, Kepala BPP Kecamatan Tellu Limpoe, ST. Rawasiah, Babinsa Allakkuang, Bhabinkamtibmas Allakkuang, kepala desa dan lurah, Kepala UPT PSDA, Komisi Irigasi Sidrap, para Penjaga Pintu Air PSDA, serta kelompok tani.
Pewart
📢 Ikuti Katasulsel.com di WhatsApp!
Dapatkan berita terpercaya dan update setiap hari langsung di ponsel Anda.
👉 Klik di sini & tekan Ikuti