100 Hari Ucu-Iwan Pimpin Enrekang, Sulawesi Selatan

Perbesar

Ruang Rapat Kantor Bupati Enrekang, Rabu siang, 4 Juni 2025, penuh sesak. Mikrofon terbuka. Kamera menyala. Di tengah-tengah keramaian itu, Bupati Enrekang H. Muh. Yusuf Ritangnga berdiri. Tegas. Lugas.

Oleh:  Zulfikar (Ketua IWO Enrekang)

Ucu—begitu Bupati akrab disapa, mulai memaparkan perjalanan 100 hari pertamanya—bersama Wakil Bupati Andi Tenri Liwang La Tinro—dengan gaya khas seorang yang tahu ke mana ia ingin membawa daerahnya: menuju Enrekang Sejahtera.

Bersama IWO dan PWI Enrekang, forum itu menjadi panggung bukan hanya untuk laporan, tapi untuk harapan.

Syulthan, Anak Kulisusu Buton Utara yang Tidak Basah oleh Hujan

4/06/2025

Sejak dilantik oleh Presiden Prabowo, pasangan yang dikenal dengan nama Ucu-Iwan itu langsung tancap gas. Langkah pertama: bersih-bersih keuangan.

Efisiensi anggaran dilakukan tanpa kompromi. “Sesuai arahan Presiden,” kata Ucu—sapaan akrab sang bupati. Utang-utang lama diurai. Ruang fiskal dibuka. Agar pelayanan publik tak tersandera oleh beban masa lalu.

Di birokrasi, mereka tak menunggu waktu. Dua Surat Edaran keluar hampir bersamaan: Penegakan Disiplin ASN dan Gerakan Sholat Berjamaah. Hanya dua surat? Ya. Tapi keduanya berbicara lantang. Tentang budaya kerja. Tentang nilai. Tentang teladan.

Kapal Boleh Datang Pergi, Tapi Kolaka dan Kolaka Utara Harus Tertata

3/06/2025

Lalu datang THR dan Gaji 13—yang cair tepat waktu. Sinyal kuat: negara hadir. Bahkan Pos Lapor Bupati dibuka. Aduan masyarakat ditindak. Termasuk soal PPPK. “Kita ingin pemerintahan yang bisa didengar, bukan yang duduk di balik meja,” ujar Yusuf Ritangnga.

Di sektor pangan, Garapan Enrekang lebih dari sekadar sawah dan ladang. Combine harvester, traktor roda empat, power thresher, hingga bibit-bibit unggul telah digelontorkan ke kelompok tani. Semangatnya: swasembada yang nyata, bukan janji-janji musiman.

Lewat kolaborasi Dinas PU dan Dinas TPH, irigasi pun direhab. Targetnya ambisius: dari IP 100 ke IP 200. Artinya, satu tahun bisa dua kali panen. “Kalau air lancar, padi tak mengenal musim,” tutur Ucu.