Logo Katasulsel
🔊 Klik untuk dengar suara
Logo Overlay
🔴 Tiga Tahun Cinta Hancur dalam Sehari, Dia Kabur Patah Hati, Lalu Sang CEO Muncul 🔴 Kat-Tv dan Katasulsel.com Membutuhkan Jurnalis, Silakan Hubungi 082348981986 (Whatsapp) 🔴

Syaharuddin Alrif: “Sudah Waktunya Sidrap Serius Urus Sawah”

Bupati Sidrap Pimpin Rakor Pertanian

Malam itu, Aula Rumah Jabatan Bupati Sidrap di Pangkajene dipenuhi ratusan tamu undangan. Lampu-lampu terang benderang menyapu setiap sudut ruangan yang penuh sesak.

Oleh: Edy Basri

YANG hadir…

Mulai dari kelompok tani, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), kepala desa, pendamping masyarakat, hingga tokoh masyarakat dari seluruh daerah pemilihan.

Tak ketinggalan, para pejabat dinas terkait seperti Dinas Pertanian, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pengairan, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa duduk rapi mendengarkan.

Ketua DPRD Sidrap, Takyuddin Masse, serta Wakil Bupati Nurkanaah pun hadir, menyimak dengan seksama.

Bupati Syaharuddin Alrif, lelaki yang akrab disapa Syahar, perlahan memegang alat pembesar suara. Wajahnya serius, tetapi penuh semangat. Ia membuka rapat koordinasi cetak sawah dan oplah non rawa untuk para PPL dengan sebuah alasan yang tak biasa.

“Saya undang malam ini supaya semua bisa hadir,” katanya tegas. “Makanya, siap-siap sampai subuh.”

Tawa kecil menyambutnya. Namun Syahar melanjutkan tanpa jeda.

“Kenapa saya undang semua? Karena saya ingin membahas secara detail 80 desa yang ada di Sidrap. Mau menyamakan persepsi. Jangan sampai ada beda tafsir, apalagi misinterpretasi, tentang program cetak sawah dan oplah non rawa.”

banner 300x600

Ia mengingatkan bahwa selama ini banyak keluhan yang beredar di kalangan petani, penyuluh, dan kepala desa.

Keluhan soal keterbatasan sumber daya, seperti tidak adanya air irigasi, alat pertanian modern, kompa (mesin pemipil padi), pupuk, dan berbagai kekurangan lain yang seolah jadi alasan kegagalan produksi.

“Sekarang semua sudah lengkap, semua kendala itu sudah terbenahi,” tegasnya. “Bukan lagi ‘nikmat apa lagi yang kamu dustakan,’ tapi ‘dusta mana lagi yang kamu nikmatkan?’ Sudah waktunya kita jujur dan kerja bersama.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup