Logo Katasulsel
πŸ”Š Klik untuk dengar suara
Logo Overlay
πŸ”΄ Tiga Tahun Cinta Hancur dalam Sehari, Dia Kabur Patah Hati, Lalu Sang CEO Muncul πŸ”΄ Kat-Tv dan Katasulsel.com Membutuhkan Jurnalis, Silakan Hubungi 082348981986 (Whatsapp) πŸ”΄

Lewat Pertapreneur Aggregator, Muria Batik Kudus Berdayakan Disabilitas dan Kaum Rentan Jadi Lebih Mandiri

Kudus, Katasulsel.com β€” Batik Kudus sempat terancam punah. Yuli Astuti mendidik generasi pembatik baru dan memberdayakan anak muda, perempuan, disabilitas, serta lansia.

Menjadi salah satu pemenang dalam Pertamina Pertapreneur Aggregator 2024, Yuli Astuti tak hanya melestarikan batik Kudus. Lewat brand Muria Batik Kudus yang dibangunnya sejak 2005, Yuli turut memberdayakan masyarakat di sekitarnya. Terutama, perempuan dan disabilitas. β€œSaya ingin melatih mereka supaya bisa mandiri,” katanya saat mengikuti Sustainability Implementation Mentoring & Monitoring kedua Pertapreneur Aggregator di Kudus, Jawa Tengah pada Selasa, 10 Juni 2025.

Menurut Yuli, batik Kudus sempat terancam punah karena tak ada generasi muda yang tertarik membatik. Karena itu, Yuli mendidik anak muda di sekitarnya untuk belajar menggunakan canting dan menghasilkan batik. Belasan tahun dia mendidik mereka sehingga bisa membatik.

Yuli juga mempekerjakan perempuan sebagai pembatik di tempatnya. Mereka berlatih dan bekerja sambil tetap mengurus keluarga. Mereka bahkan bisa membuat batik dari rumah masing-masing. β€œWaktu kerjanya sangat fleksibel agar mereka bisa menjaga keseimbangan antara kerja dan keluarga,” ucapnya.

Tak hanya itu, Muria Batik Kudus pun mempekerjakan para disabilitas, anak-anak berkebutuhan khusus, dan kaum rentan seperti lansia. Yuli ingin usahanya menjadi rumah yang inklusif bagi mereka yang membutuhkan perhatian. Saat ini Muria Batik Kudus telah menjadi aggregator bagi 10 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kebanyakan UMKM itu bergerak di industri kreatif dan tekstil.

Inisiatif Yuli melestarikan batik Kudus dan menjadikan Muria Batik Kudus sebagai tempat usaha inklusif membuat ia mendapatkan hibah alat produksi senilai Rp 70 juta dari PT Pertamina (Persero) dalam ajang Pertapreneur Aggregator 2024. Muria Batik Kudus menyemat dua juara sekaligus, yakni sebagai juara 3 dan pemenang kategori pemberdaya inklusif.

Yuli merasa beruntung bisa mengikuti Pertapreneur Aggregator 2024. Ia mendapatkan berbagai ilmu yang membuatnya bisa mengembangkan Muria Batik Kudus. Didampingi mentor profesional, ia belajar strategi bisnis hingga cara berkolaborasi dengan UMKM lain. Yuli menargetkan bisa merangkul 10 hingga 15 UMKM lain.

Ia juga mendapatkan alat mengolah limbah yang membantunya bekerja lebih efektif dan efisien. Sebelumnya, ia mengolah limba secara manual yang membutuhkan waktu lama. Pengolahan limbahnya kini menjadi lebih cepat. β€œLimbah kami sekarang tidak mencemari lingkungan dan bisa digunakan lagi.”

banner 300x600

Kini, produk Muria Batik Kudus telah merambah negara lain. Batik-batik bikinan Yuli serta anak muda, perempuan, dan kaum rentan yang diasuhnya telah menembus pasar Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, hingga Thailand.

Vice President CSR & SMEPP Pertamina Rudi Ariffianto mengatakan, Pertapreneur Aggregator diadakan untuk mencetak UMKM agregator yang membantu usaha kecil lain agar bisa naik kelas. Para pesertanya merupakan lulusan program pendampingan Pertamina, UMK Academy.

Selain mendapatkan hibah alat produksi, Muria Batik Kudus dan para pemenang Pertapreneur Aggregator lainnya juga mendapatkan pelatihan dan pendampingan eksklusif selama setahun dari Pertamina untuk menjadi UMKM aggregator yang tangguh, mandiri, berdaya saing serta berdampak nyata bagi lingkungan sekitar.

“Komitmen Pertamina untuk mengembangkan UMKM selaras dengan Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran, khususnya poin ketiga, yaitu menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif,” ungkap Rudi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup