Gadis Polos Asal Sidrap Itu Kini di Panggung Besar DA 7 Indosiar
Panggung itu akhirnya terbuka lebar.
Lampu sorot menyala terang. Kamera bergulir. Iringan musik mengalun.
Dan satu nama dari pelosok Sidrap siap bersinar: Andi Syakira.
Oleh: Edy Basri
DARAH muda dari Kalosi Alau, Sidrap, Sulawesi Selatan itu bukan penyanyi panggung nikahan. Bukan juga pengamen warung kopi. Tapi kalau soal bernyanyi, Syakira sudah memulainya sejak umur 7 tahun. Bukan main-main. Ia sudah diundang tampil di acara sekolah dan… dibayar. Meski cuma recehan.
Dari situ, ia mulai menabung. Diam-diam. Disimpan rapi. Tahun demi tahun. Bukan untuk beli sepatu. Bukan pula buat jalan-jalan. Syakira menabung tanpa tahu untuk apa. Tapi ia percaya, panggung besarnya akan datang. Dan setiap sen adalah doa yang disimpan di celengan.
Hingga suatu hari, celengan itu pecah.
Bukan karena panggung. Tapi karena ibunya.
Ibunya melahirkan. Dan keluarga butuh biaya.
Tabungan kecil itu β enam jutaan β terpaksa dilepas.
Untuk membantu ibu.
Waktu ditanya oleh juri DA7, wajah Syakira menunduk. Air matanya jatuh duluan. Suaranya lirih.
βGak apa-apa kalau untuk bantu ibuβ¦β katanya polos.
Tak ada drama. Tak ada skenario. Itu asli.
Dari lubuk hati seorang anak yang sejak kecil terbiasa memegang mic β bukan mainan boneka.
Kini, Syakira resmi memegang Golden Ticket dari ajang Dangdut Academy 7 Indosiar. Ia bukan lagi penonton. Ia kontestan.
Syakira menyanyikan satu nomor andalan di audisi 9 Juni 2025. Vokalnya terjaga. Nada tinggi ia libas dengan head voice yang stabil. Vibratonya halus. Intonasi dan phrasing-nya seperti penyanyi profesional.

Tiga juri utama, termasuk Soimah dan Dewi Perssik, berdiri.
Tepuk tangan.
Dan satu kata serempak keluar: “YES!”
Sidrap punya jejak di panggung dangdut.
Ada Nia LIDA dari Kampung Uloe. Ada Abi dari Lainungan.
Sekarang, tongkat itu berpindah.
Saatnya Syakira.
Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, langsung angkat suara.
βIni bukan sekadar ajang. Ini tentang harga diri Sidrap. Kita support total,β tegasnya.
Dukungan datang dari semua arah. DPRD lintas fraksi sepakat: Syakira harus dikawal. Harus dibantu.
Sebab Syakira bukan sekadar penyanyi.
Ia adalah simbol.
Tentang ketekunan. Tentang keikhlasan. Tentang mimpi yang disimpan dalam celengan kecil β dan dibuka untuk ibu.
Kini, mimpi itu menyala terang.
Di bawah sorot lampu.
Di atas panggung besar.
Untuk Syakira. Untuk Sidrap. (*)
π’ Ikuti Katasulsel.com di WhatsApp!
Dapatkan berita terpercaya dan update setiap hari langsung di ponsel Anda.
π Klik di sini & tekan Ikuti