Ilustrasi pensiun diniSulit menyebut satu-satu.
Karena terlalu banyak.
Saking banyaknya, kadang sulit membedakan mana yang betul-betul ahli,
dan mana yang hanya sekadar “pernah ada di sana.”
Padahal, bangsa ini punya stok anak muda.
Cerdas, segar, dan belum kenyang jabatan.
Yang hanya butuh ruang — bukan warisan jabatan dari generasi yang enggan mundur.
Kita tidak anti pada pengalaman.
Tapi pengalaman pun perlu tahu waktu.
Ada saatnya memimpin.
Ada saatnya membimbing.
Dan ada saatnya berhenti — dengan anggun.
Sayangnya, tak semua orang bisa pensiun dengan anggun.
Sebagian ingin tetap terdengar. Tetap tampil.
Tetap diberi tempat di meja bundar, walau tak lagi membawa peta.
Maka, pensiun hari ini bukan soal usia.
Tapi soal niat:
Mau istirahat sungguhan,
atau sekadar ganti baju untuk jabatan selanjutnya?
Pensiun itu yaaa… pensiun.
Bukan promosi yang tertunda.
Pos Terkait
Trending Post
Tidak ada komentar