Fadil Imran, Jenderal Asal Makassar Harusnya Jadi Kapolri
Namanya tak pernah redup di tubuh Polri. Ia adalah salah satu perwira tinggi paling komplet di generasinya. Ia seharunya jadi Kapolri di masa datang.
Oleh: Edy Basri
Komjen Pol. Dr. Drs. Muhammad Fadil Imran, M.Si., lahir di Makassar, besar dalam kedisiplinan, dan mengabdi dengan kepala dingin. Ia bukan hanya jenderal yang loyal, tapi juga strategis dan visioner.
Ia lulusan Akpol 1991, seangkatan dengan para tokoh Polri yang kini mengisi jabatan kunci. Namun, karier Fadil tak pernah biasa-biasa saja.
Ia pernah menjadi Kapolda Jawa Timur, lalu digeser ke jantung Republik sebagai Kapolda Metro Jaya. Dari Surabaya sampai Jakarta, ia dikenal sebagai jenderal yang tangkas di lapangan dan taktis di meja strategi.
Kini ia menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri. Posisi yang menuntut ketenangan berpikir, pemahaman keamanan nasional, serta kemampuan koordinasi dengan berbagai satuan tugas.
Dan belum lama ini, ia juga diberi kepercayaan menjadi satu-satunya perwira tinggi Polri yang duduk sebagai Komisaris Independen di holding tambang negara.
Penunjukan ini bukan semata hadiah jabatan, melainkan cermin dari integritas, kapasitas, dan kepercayaan tingkat tinggi dari negara.
Bahkan di luar ranah kepolisian, Fadil tetap dipercaya untuk mengemban tanggung jawab strategis.
Bicara soal prestasi, Fadil pernah menjadi “arsitek” pengamanan di berbagai situasi genting.
Ia mengedepankan pendekatan humanis, namun tetap tegas. Ia membawa semangat reformasi birokrasi dalam tubuh kepolisian, termasuk penanganan yang presisi terhadap kejahatan siber, radikalisme, narkoba, dan konflik sosial.
Ia juga aktif memajukan olahraga. Fadil bukan hanya figur keamanan, tapi juga tokoh publik yang dekat dengan masyarakat.
Ia dipercaya memimpin organisasi olahraga seperti PBSI—membangun prestasi dari dalam, menyatukan kekuatan dari bawah.
Rekam jejak Fadil Imran adalah harmoni antara keilmuan, ketegasan, dan kepercayaan publik. Ia bukan tipe jenderal yang banyak bicara di depan kamera, tapi kerap jadi pemimpin di belakang layar yang menentukan arah.
Dalam kondisi Polri yang sedang menghadapi tantangan multidimensi—dari kepercayaan publik hingga konsolidasi internal—Fadil adalah opsi matang dan menjanjikan. Ia tahu medan, punya akar, dan tak pernah cacat integritas.
Jika bangsa ini butuh sosok Kapolri yang bersih, bernyali, dan bernalar—maka Fadil Imran sudah lama menyiapkan dirinya. Ia bukan hanya layak. Ia memang seharusnya. (*)
📢 Ikuti Katasulsel.com di WhatsApp!
Dapatkan berita terpercaya dan update setiap hari langsung di ponsel Anda.
👉 Klik di sini & tekan Ikuti
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan