Pendidikan

Mahasiswa Administrasi Publik Kaji Langsung Fungsi Pengawasan Pelayanan Publik di Ombudsman RI Sulsel

Mahasiswa Administrasi Publik Kaji Langsung Fungsi Pengawasan Pelayanan Publik di Ombudsman RI Sulsel

Makassar, katasulsel.comMengganti ruang kelas dengan ruang pengawasan. Itulah yang dilakukan Himpunan Mahasiswa Administrasi Publik (HIMAP) dalam kegiatan studi lapangan akademik ke Kantor Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan, Kamis (12/6/2025).

Sebanyak 50 mahasiswa hadir dalam kunjungan tersebut, yang bertujuan mendekatkan teori administrasi publik dengan realitas kerja pengawasan terhadap layanan publik. Mereka menyimak langsung pemaparan dari para pejabat Ombudsman terkait fungsi, kewenangan, serta mekanisme penanganan laporan maladministrasi.

Kepala Ombudsman RI Sulsel, Ismi Iskandar, S.T., M.M., menyambut baik kedatangan para mahasiswa. Ia menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam membangun budaya pelayanan publik yang bersih dan responsif.

“Kami terbuka bagi dunia akademik, karena pengawasan publik bukan hanya tugas lembaga, tapi juga kesadaran kolektif warga negara—terutama kaum intelektual muda,” ujar Ismi.

Kegiatan berlangsung dalam suasana interaktif. Mahasiswa aktif mengajukan pertanyaan kritis, mulai dari persoalan birokrasi lamban, hingga potret pelayanan yang diskriminatif di lapangan. Ombudsman menyambut setiap pertanyaan dengan paparan kasus konkret, menjadikan forum ini hidup dan edukatif.

Ketua Program Studi Administrasi Publik, Hardianti, S.IP., M.AP., yang turut mendampingi kegiatan, menyampaikan apresiasi atas penyambutan hangat dari Ombudsman. Ia menilai studi lapangan ini sebagai momentum penting dalam membentuk karakter mahasiswa yang berorientasi solusi dan berintegritas.

“Mahasiswa perlu mengalami sendiri dinamika pengawasan publik, agar mereka tak hanya pintar secara teoritis, tapi juga mampu membaca problematika birokrasi secara menyeluruh. Inilah wujud pembelajaran kontekstual,” terang Hardianti.

Lebih dari sekadar kunjungan, kegiatan ini menjadi laboratorium mini bagi mahasiswa untuk memahami bagaimana konsep public accountability diterjemahkan ke dalam praktik. Bagaimana laporan masyarakat diolah, ditindaklanjuti, dan menghasilkan rekomendasi untuk perbaikan pelayanan.

Dengan kunjungan ini, HIMAP menegaskan posisinya sebagai organisasi kemahasiswaan yang tidak hanya aktif secara organisatoris, tetapi juga progresif secara intelektual.

Dan dengan wajah-wajah penuh semangat itu, kita tahu: masa depan tata kelola publik ada di tangan yang tak hanya berwacana—tapi juga berani turun langsung melihat dan belajar dari lapangan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup
Exit mobile version