Fatahuddin Menang Telak, Arsitek Media Koridor Ini Rebut Kursi Ketua PWI Parepare 2025–2028
Pernyataannya itu membuka spektrum tafsir yang luas—bahwa pengunduran dirinya bukan bentuk pengunduran diri dari tanggung jawab, melainkan bentuk komitmen struktural terhadap sustainability organisasi.
Ia tetap hadir, mengawal proses, memberikan masukan, dan memastikan bahwa hasil Konferkot bukan semata pertarungan personal, tetapi lompatan institusional.
Usai penghitungan suara, Fatahuddin secara resmi menerima bendera pataka dan palu organisasi dari pimpinan sidang. Momen itu menjadi simbol transisi kekuasaan yang legitim dan konstitusional—sebuah refleksi sehat dalam demokrasi internal organisasi profesi.
Dalam pidato perdananya, Fatahuddin menegaskan orientasinya: penguatan kapasitas jurnalistik, peningkatan literasi media anggota, dan membangun relasi sinergis dengan pemangku kepentingan di daerah.
“Kita ingin menjadikan PWI sebagai rumah bersama yang menjunjung tinggi profesionalisme dan integritas,” ungkapnya dengan nada tegas.
Konferensi ini bukan sekadar ritual periodik organisasi. Ia adalah barometer sejauh mana PWI Parepare–mampu beradaptasi secara institusional terhadap dinamika zaman, tantangan etika profesi, dan disrupsi teknologi informasi.
Bersambung…
📢 Ikuti Katasulsel.com di WhatsApp!
Dapatkan berita terpercaya dan update setiap hari langsung di ponsel Anda.
👉 Klik di sini & tekan Ikuti
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan