Katasulsel.com

Portal berita terpercaya yang mengulas Indonesia dari jantung Sulawesi Selatan. Aktual, tajam, dan penuh makna.

Bola

NBA Finals 2025: Malam Penentuan di Indiana, Saat Mimpi dan Tekanan Bertemu

NBA Finals 2025: Malam Penentuan di Indiana, Saat Mimpi dan Tekanan Bertemu

Jakarta, katasulsel.com — Gainbridge Fieldhouse bersiap menjadi saksi lanjutan duel dua kekuatan muda yang tengah mengguncang panggung tertinggi NBA.

Indiana Pacers akan kembali menjamu Oklahoma City Thunder dalam Game 4 Final NBA 2025, Jumat malam waktu setempat atau Sabtu pagi waktu Indonesia.

Tip-off dijadwalkan pukul 20.30 ET dan dapat disaksikan secara langsung di jaringan televisi nasional ABC, serta layanan streaming seperti ESPN3 melalui platform Sling TV, FuboTV, Hulu + Live TV, dan YouTube TV.

Kemenangan Pacers di Game 3 menjadi pernyataan keras bahwa seri ini belum selesai. Dalam pertandingan yang berlangsung intens, Indiana berhasil mengalahkan Thunder dengan skor 116–107.

Kemenangan itu tidak hanya menghidupkan kembali peluang mereka, tetapi juga menunjukkan bahwa tim ini punya kedalaman dan daya juang yang belum habis.

Tyrese Haliburton tampil sebagai pemimpin sejati, nyaris mencetak triple-double dengan torehan 22 poin, 11 assist, dan 9 rebound. Ia menjadi pusat orbit permainan Pacers yang kini menemukan kepercayaan dirinya di tengah tekanan final.

Namun kemenangan tersebut bukan hanya soal Haliburton. Bangku cadangan Pacers ikut menyumbang energi besar. Bennedict Mathurin, pemain muda yang berani dan haus panggung, menyumbang 15 poin penting.

Pascal Siakam, satu-satunya pemain yang pernah mencicipi gelar juara, menjadi jembatan antara starting unit dan second unit dengan pengalaman dan kecermatannya. Kombinasi kedalaman skuad dan ketajaman strategi pelatih Rick Carlisle membawa Indiana memaksa Thunder untuk berpikir ulang.

Sementara itu, Oklahoma City Thunder—tim muda dengan catatan musim reguler gemilang—masih tetap menjadi lawan yang sangat berbahaya. Mereka sudah membuktikan kualitasnya di dua gim pertama.

Pelatih Mark Daigneault diketahui akan kembali menggunakan strategi twin towers, dengan menurunkan Chet Holmgren dan Isaiah Hartenstein secara bersamaan di lineup awal. Pendekatan ini pernah sukses menekan paint area Pacers di Game 2 dan menjadi opsi untuk merebut kembali dominasi bawah ring.

Semua mata tetap tertuju pada Shai Gilgeous-Alexander, motor utama serangan Thunder. Di Game 2, ia mencetak 34 poin dengan efisiensi luar biasa.

Meskipun kalah di Game 3, Shai tetap menunjukkan kelasnya sebagai salah satu bintang besar NBA masa kini. Kini, tekanan ada padanya untuk kembali memimpin—bukan hanya mencetak angka, tetapi juga menjadi penentu arah permainan.

Game 4 ini adalah titik krusial. Jika Pacers menang, mereka akan memimpin seri 3–1 dan hanya tinggal satu kemenangan lagi menuju gelar juara pertama sejak era Reggie Miller.

Tapi jika Thunder bisa mencuri kemenangan di kandang lawan, mereka akan pulang ke Oklahoma dengan keunggulan momentum dan peluang menyudahi seri di rumah sendiri.

Atmosfer panas, taruhan tinggi, dan ritme permainan yang kini makin sulit diprediksi. Final NBA tahun ini bukan hanya soal siapa yang lebih hebat, tapi siapa yang lebih tenang, lebih konsisten, dan lebih siap dalam situasi ekstrem. Dan malam ini, jawaban pertama akan mulai terlihat. (*)

Editor: Edy Basri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup
Exit mobile version