Logo Katasulsel
🔊 Klik untuk dengar suara
Logo Overlay
đź”´ Tiga Tahun Cinta Hancur dalam Sehari, Dia Kabur Patah Hati, Lalu Sang CEO Muncul đź”´ Kat-Tv dan Katasulsel.com Membutuhkan Jurnalis, Silakan Hubungi 082348981986 (Whatsapp) đź”´

Rekor Tembus 715 Ton, Sidrap Kalahkan Bone, Pinrang dan Wajo

Makassar, Katasulsel.com — Di balik riuhnya musim panen raya, sebuah prestasi senyap tapi monumental terukir dari jantung pertanian Sulawesi Selatan. Perum Bulog Wilayah Sulsel mencatat angka penyerapan gabah tertinggi dalam beberapa tahun terakhir: tembus 715 ribu ton. Dan yang menarik, Sidrap bukan hanya berkontribusi—ia memimpin.

Kabupaten Sidenreng Rappang atau Sidrap, yang dulu dijuluki sebagai “Negeri 1001 Padi”, kini membuktikan bahwa gelar itu bukan sekadar romantisme. Dari total penyerapan gabah, Sidrap menyumbang jumlah paling signifikan, jauh meninggalkan daerah lain seperti Bone, Pinrang, hingga Wajo.

Pencapaian ini bukan hanya urusan angka. Ia adalah cermin dari kekuatan infrastruktur, kerja kolektif petani, dan kemampuan daerah menyelaraskan produksi dengan mekanisme distribusi negara. Bahkan, Bulog mencatat bahwa realisasi serapan gabah sudah melampaui 366 persen dari target awal tahun.

Tak hanya gabah, angka konversi ke beras juga luar biasa: 416 ribu ton beras berhasil dihimpun hingga Juni, atau 73 persen dari target nasional wilayah. Dalam dunia logistik pangan, angka ini adalah “emas putih” yang menentukan stabilitas harga, stok darurat, dan ketahanan pangan nasional.

Namun capaian luar biasa ini tidak datang tanpa tantangan. Sejumlah wilayah seperti Bone dan Jeneponto masih terganjal persoalan klasik: kualitas pengeringan, akses jalan, dan daya tampung gudang. Di sinilah Sidrap mencuat—karena bukan hanya produktif, tapi juga siap secara teknis dan logistik.

“Ini bukan hanya soal banyaknya panen, tapi soal kesiapan daerah menjadi pusat kendali pangan,” ungkap seorang analis pangan di Makassar. Ia menambahkan bahwa pola Sidrap perlu direplikasi untuk mengurangi ketimpangan serapan antarwilayah di Sulsel.

Seiring mendekatnya Hari Pangan Nasional, pencapaian Sidrap dan Bulog Sulsel menjadi kabar baik sekaligus pengingat: kedaulatan pangan bukan mimpi, asal kerja kolektif berjalan searah. Dan tahun ini, Sidrap adalah buktinya.(*) 

Oleh: Harianto

banner 300x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup