Bangga Jadi Anak Sidrap
Saya menjaganya baik-baik.
Bukan karena prestise.
Tapi karena tanggung jawab.
Bahwa kata-kata yang saya tulis harus dapat dipertanggungjawabkan,
secara etika maupun hukum.
Lima? Belum.
Ada yang keenam.
Sesuatu yang dulu hanya mimpi,
kini jadi realita:
Saya diangkat sebagai pengajar.
Di sebuah perguruan tinggi ilmu hukum di Ajatappareng.
Saya, yang dulu hanya menulis berita sidang di pengadilan,
kini berdiri menjelaskan teori positivisme hukum kepada mahasiswa.
Saya tahu,
bukan jabatan yang membuat seseorang penting.
Tapi kontribusi.
Dan saya ingin menyumbang satu hal:
wawasan.
Karena saya percaya,
praktisi harus masuk kampus.
Agar ilmu tidak hanya tekstual,
tapi juga kontekstual.
Terakhir,
saya ingin kembali pada awal.
Saya pernah jadi wartawan Harian FAJAR.
Media raksasa di Sulawesi Selatan.
Di sana saya belajar,
bahwa berita bukan soal siapa cepat,
tapi siapa tepat.
Dan benar.
Bersambung..
📢 Ikuti Katasulsel.com di WhatsApp!
Dapatkan berita terpercaya dan update setiap hari langsung di ponsel Anda.
👉 Klik di sini & tekan Ikuti
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan