Sidrap Pacu Swasembada Pangan, 2.000 Hektare Sawah Rakyat, 90 Brigade Pangan, dan Zona Hijau dalam Satu Pekan
Ruang kerja Bupati Sidrap tak seperti biasanya, Rabu pagi, 18 Juni 2025. Suasananya lebih tenang, tapi serius.
Oleh: Tipue Sultan
H. Syaharuddin Alrif, Bupati yang dikenal reaktif dalam urusan rakyat kecil, menerima audiensi dari seorang tamu penting: Dr. Amin Nur, Penanggung Jawab Swasembada Pangan Wilayah Sidrap.
Tidak ada basa-basi dalam diskusi mereka. Semuanya angka. Semuanya data. Semuanya menyangkut hidup orang banyak.
Sidrap punya luas baku sawah 51.389 hektare. Angka itu sudah lama jadi andalan statistik. Tapi kini, ada target baru: menjadi daerah swasembada pangan berbasis rakyat.
Dr. Amin memaparkan bahwa capaian tanam di Sidrap telah naik. Dari zona merah, kini masuk zona kuning. Jika tren tanam naik, dalam tujuh hari ke depan bisa tembus zona hijau. Artinya: aman. Artinya: stabil.
Namun, angka itu bukan tujuan. Itu hanya fondasi. Tujuan sebenarnya adalah memperluas dan memperdalam capaian pangan. Maka lahirlah program optimalisasi lahan non-rawa: 18.000 hektare.
Bukan hanya angan-angan. Tapi akan digerakkan oleh 90 Brigade Pangan. Satu brigade mengelola 200 hektare. Semuanya terdiri dari petani lokal. Didampingi penyuluh. Digerakkan oleh semangat gotong royong.
Program lainnya: Cetak Sawah Rakyat. Target awal: 1.750 hektare. Tapi berkat dorongan langsung dari Bupati Syaharuddin, target itu kini dilampaui: tembus 2.000 hektare.
Di sinilah kekuatan politik berpihak pada pangan. Dr. Amin menyebut langkah Syaharuddin sebagai bentuk konkret dari political will. Tidak retorik. Tidak hanya ceremonial.
Dan Syaharuddin tak membiarkan ide itu membeku. “Malam ini juga, kita rakor di rumah jabatan,” tegasnya di akhir diskusi. Camat, kepala desa, lurah—semua dipanggil. Tak ada jeda. Tak ada waktu tunggu.
Inilah model pemerintahan baru dalam pangan: cepat, partisipatif, dan berbasis angka.
51.389 hektare sawah, 18.000 hektare lahan baru, 2.000 hektare sawah rakyat, dan 90 Brigade Pangan.
Semua itu bukan sekadar angka. Tapi nadi baru ekonomi Sidrap. Dan kalau ini berhasil, Sidrap tak hanya swasembada. Ia akan jadi panutan nasional.(*)
📢 Ikuti Katasulsel.com di WhatsApp!
Dapatkan berita terpercaya dan update setiap hari langsung di ponsel Anda.
👉 Klik di sini & tekan Ikuti
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan