Saya Ombass. Dari Enrekang. Ini Apresiasi Saya untuk Bhayangkara ke-79
Saya bukan siapa-siapa. Tapi saya tahu apa yang terjadi di kampung saya.
Oleh: Muh Basir
Saya jurnalis.
Dari Katasulsel.com / Kat-Tv
Orang-orang memanggil saya: Ombass.
Saya bukan jurnalis protokoler.
Tapi saya sering lihat polisi berjaga.
Bukan di istana, tapi di sudut-sudut dusun.
Di jalanan yang gelap. Di tikungan yang rawan.
Sabtu kemarin, saya ucapkan sesuatu.
Satu kalimat yang mewakili banyak hal.
“Selamat HUT Bhayangkara ke-79.
Semoga Polri, khususnya Polres Enrekang, selalu menjadi pelindung dan pengayom masyarakat. Tetap kokoh di garis depan menjaga ketertiban.”
Saya sampaikan itu bukan karena diminta.
Tapi karena saya merasa perlu.
Polisi bekerja. Kami melihat. Maka kami bicara.
Saya juga bagian dari KAMERA—Kaukus Media Enrekang.
Kami para pencatat diam-diam.
Yang tahu mana polisi yang hanya numpang foto,
dan mana yang benar-benar turun ke bawah.
Tahun ini, saya melihat terang.
Beberapa kasus besar diungkap.
Warga mulai percaya.
Saya pun angkat dua jempol.
“Kami salut. Prestasi ini luar biasa. Semoga Polres Enrekang semakin jaya.”
Ucapan saya itu tidak mewakili institusi.
Tapi mewakili suara dari kampung.
Suara dari masyarakat kecil.
Yang ingin tidur tanpa takut maling.
Yang ingin lapor polisi dan tidak pulang dengan kecewa.
Saya percaya, sinergi itu bukan jargon.
Kalau polisi bekerja baik, kami yang di media juga lebih berani menulis.
Lebih jujur. Lebih tenang.
Dan yang paling penting:
lebih dipercaya.
Itu sebabnya, di Hari Bhayangkara ke-79 ini,
saya ingin bilang:
Terima kasih. Tetaplah berdiri. Tetaplah hadir.
Dari saya. Ombass.
Jurnalis kampung.
Yang percaya bahwa rasa aman adalah hak semua orang. (*)
📢 Ikuti Katasulsel.com di WhatsApp!
Dapatkan berita terpercaya dan update setiap hari langsung di ponsel Anda.
👉 Klik di sini & tekan Ikuti
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan