Simpanan di BRI Sidrap Tembus Rp1,248 Triliun, Syahar: Tanda Ekonomi Warga Meningkat

Dengan harga rata-rata gabah Rp6.800 per kilogram, nilai ekonomi yang dihasilkan mencapai Rp2,04 triliun — naik hampir Rp940 miliar dari tahun sebelumnya.

Sinergi antara perbankan dan sektor pertanian, menurutnya, menjadi fondasi kuat bagi pertumbuhan ekonomi lokal. Ia juga berharap dukungan BRI menjangkau lebih jauh hingga ke sektor infrastruktur lingkungan, seperti penerangan jalan di malam hari.

Baca Juga

Bone, Wajo, Soppeng, dan Sinjai Tolak Inflasi

23 Mei 2025

Ia menyebut rencana penggantian lampu unit BRI menjadi 500 watt sebagai simbol kecil dari visi besar “Sidrap Terang di Malam Hari”.

Pimpinan BRI Cabang Sidrap, Muh. Akbar Nur, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Panen Hadiah Simpedes bukan hanya soal undian.

Ini adalah bentuk penghargaan kepada nasabah yang telah percaya dan setia. Hadiah utama berupa mobil Suzuki XL7 Zeta tahun 2024 jatuh ke tangan Nadi, nasabah dari BRI Unit Belokka. Selain itu, berbagai hadiah lainnya juga dibagikan dalam acara yang dikemas meriah dengan hiburan rakyat.

Baca Juga

Ekonomi Sidrap Bergerak Stabil, Konsumsi Masyarakat Meningkat di April 2025

18 Mei 2025

Pengundian dilakukan secara transparan dan terbuka, disaksikan langsung oleh notaris, aparat kepolisian, serta pejabat dari pihak terkait.

Dengan total dana simpanan yang terus tumbuh dan partisipasi aktif masyarakat, Sidrap menampilkan dirinya sebagai kabupaten yang bukan hanya produktif secara agrikultur, tetapi juga matang secara finansial.

Kolaborasi antara pemerintah daerah dan lembaga perbankan seperti BRI menunjukkan bahwa ekonomi kerakyatan bisa bergerak cepat, asal dijaga kepercayaannya dan diarahkan dengan visi jangka panjang.

Panen Hadiah Simpedes 2025 bukan sekadar seremoni. Ia adalah perayaan atas keberanian masyarakat menabung, atas keberanian membangun masa depan, dan atas kerja sama yang semakin kuat antara lembaga dan rakyat.

Sidrap, hari ini, memberi pesan: ekonomi yang besar, lahir dari kepercayaan yang tumbuh dari bawah. (*)

Edy Basri