Struktur Usia Penduduk Barru Tahun 2024 Didominasi Usia Produktif Bonus Demografi Mengintip di Ambang Pintu
Barru, Katasulsel.com β Kabupaten Barru tengah memasuki fase penting dalam dinamika demografisnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, total penduduk wilayah ini mencapai 195,38 ribu jiwa, menandai pertumbuhan populasi yang konsisten selama 23 tahun berturut-turut.
Pertumbuhan tahunan rata-rata selama lima tahun terakhir tercatat sebesar 2,31 persen secara compound annual growth rate (CAGR), jauh lebih tinggi dibandingkan dengan CAGR periode sebelumnya yang hanya 0,39 persen. Fenomena ini mencerminkan adanya momentum demografis yang signifikan di Barru.
Yang paling menonjol, 63,26 persen dari total penduduk, atau setara 123,61 ribu jiwa, berada dalam kategori usia produktif (15β59 tahun). Dalam ilmu demografi, kelompok ini disebut sebagai working age population, yang berperan sebagai motor penggerak pembangunan dan ekonomi daerah.
Kelompok usia non-produktif terbagi dua: anak-anak usia 0β14 tahun sebesar 22,19 persen, dan lansia usia 60 tahun ke atas sebesar 14,55 persen. Secara teori, kondisi ini menempatkan Barru dalam fase yang dikenal sebagai bonus demografi (demographic dividend)βyaitu periode di mana jumlah penduduk usia kerja lebih besar dibanding penduduk usia tanggungan.
Jika ditelaah lebih rinci, distribusi penduduk menunjukkan kepadatan tertinggi masih terkonsentrasi di segmen usia remaja dan dewasa muda:
Usia 15β19 tahun: 17,04 ribu jiwa (8,72%)
Usia 20β24 tahun: 16,53 ribu jiwa (8,46%)
Usia 25β29 tahun: 15,06 ribu jiwa (7,71%)

Sebaran ini memberikan gambaran bahwa piramida penduduk Barru masih berbentuk ekspansif progresif, mencerminkan struktur yang muda dan bertumbuh.
Namun, peluang ini datang bersama tantangan. Tanpa strategi yang tepat, bonus demografi justru berisiko menjadi kutukan demografi (demographic curse), yakni ketika melimpahnya usia produktif tidak dibarengi dengan lapangan kerja dan keterampilan yang memadai.
Secara regional, Kabupaten Barru berada di peringkat ke-21 dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan dalam hal jumlah penduduk. Sementara di lingkup nasional berdasarkan klasifikasi geografis pulau, Barru menempati urutan ke-43.
Kondisi ini menempatkan pemerintah daerah dalam posisi strategis untuk mengoptimalkan human capital development. Investasi pada pendidikan vokasional, pelayanan kesehatan primer, dan penciptaan lapangan kerja yang adaptif terhadap perkembangan teknologi menjadi kunci utama.
Jika ditangani dengan pendekatan holistik berbasis data, Barru berpotensi menjelma sebagai daerah dengan struktur penduduk yang produktif, adaptif, dan berdaya saing tinggi. (*)
π’ Ikuti Katasulsel.com di WhatsApp!
Dapatkan berita terpercaya dan update setiap hari langsung di ponsel Anda.
π Klik di sini & tekan Ikuti