Syaqirah Lolos Top 40 DA 7, IJ Langsung Telepon Bupati Sidrap
Jakarta, katasulsel.com — Nada-nada tinggi sudah dilewati. Tangga nada minor, mayor, hingga cengkok khas etnik Makassar dieksekusi nyaris tanpa cela. Syaqirah, dara berbakat dari Bumi Nene Mallomo, Sidrap, Sulawesi Selatan, akhirnya lolos Top 40 D’Academy 7 (DA7).
Soimah berdiri. Memberi lampu hijau. Studio meledak. Sorak bergelombang.
Namun ada satu orang yang justru memilih diam sejenak. Lalu perlahan mengangkat ponselnya.
Dialah Ilhan Junaedy, atau yang akrab dipanggil Pak IJ. Orang kepercayaan Bupati Sidrap H. Syaharuddin Alrif yang sejak awal ditunjuk khusus mendampingi Syaqirah dalam perjalanan ini.
“Pak, Syaqirah lolos, Pak Bup! Soimah kasih restu!”, ucapnya dari ujung sambungan telepon, Senin malam, 30 Juni 2025.
Dalam dunia vokal, dikenal istilah dynamic control—kemampuan mengatur intensitas suara dari lembut hingga kuat secara halus. Ada juga resonance placement—penempatan getar suara di rongga nasal maupun dada, untuk menghasilkan karakter suara yang khas dan beresonansi kuat.
Syaqirah memilikinya. Bahkan lebih dari itu: kontrol napasnya stabil, resonansi suara terkelola, artikulasi bersih. Yang paling mencolok adalah legato phrasing—kemampuan menyambung nada dengan halus, mengalir seperti air, tanpa kehilangan makna lagu.
Dia tidak sekadar menyanyi. Ia mengukir emosi di setiap gelombang suara.
Dan ketika panggung berbicara, Sidrap menjawab.
Bupati Syaharuddin Alrif langsung memberikan instruksi tegas kepada Ilhan: “Pak IJ, kawal Syaqirah sampai juara.”
Bukan sekadar arahan biasa, tapi itu adalah bentuk dukungan total. Sebuah konduksi dari pemimpin daerah yang melihat musik sebagai ruang diplomasi budaya dan representasi Sidrap di panggung nasional.
Pak IJ bukan sekadar pendamping. Ia adalah konduktor.
Mengatur ritme, menjaga harmoni, memastikan suara emas Syaqirah tidak hanya tampil memukau, tapi juga bermartabat.
“Sikap sipakatau harus jadi budaya,” pesan Bupati kepada IJ. Sebuah penegasan bahwa dukungan adalah energi, tapi harus tertib.
Tertib bersorak. Tertib mendukung. Tertib menonton.
“Kita bukan hanya kirim suara emas. Tapi juga sikap emas.”
Di balik gemuruh tepuk tangan dan sorak kemenangan, ada air mata yang jatuh perlahan.
Kenzo, adik kecil Syaqirah, tiba-tiba berjoget di studio. Gerakannya spontan, lugu, dan lucu. Seolah ia lupa bahwa itu adalah kompetisi yang penuh tekanan.
Studio gemas. Penonton meledak tawa. Goyang Kenzo pun jadi trending.
Dan Sidrap kembali disebut. Di bibir para host. Di layar kaca. Di hati masyarakat.
“Terima kasih sampai langit ketujuh.”
Itu ucapan orang tua Syaqirah. Bukan hanya untuk juri, bukan hanya untuk televisi, tapi untuk semua yang datang dari Sidrap mengangkat tangan ke langit malam itu.
“Terima kasih tak terhingga untuk Bapak Bupati, masyarakat Sidrap, dan seluruh pendukung dari pelosok Tanah Air,” ujar mereka dengan suara bergetar.
“Berkat doa dan dukungan kalian, Syaqirah lolos!”
Dua pekan lagi, ia akan kembali berdiri di panggung. Dengan lebih kuat. Lebih siap. Lebih Sidrap.
Pak IJ sudah kembali mengatur langkah. Instrumen koordinasi sudah dimainkan. Nada-nada perjuangan disiapkan ulang. Karena ini bukan sekadar lomba vokal. Ini simfoni harapan.
Bila Syaqirah adalah suara, maka Sidrap adalah gema.
Dan IJ adalah konduktor yang menjaga semuanya tetap harmonis.
Terus dukung Syaqirah. Jangan biarkan resonansi suara Sidrap berhenti di sini.
(edy basri)
📢 Ikuti Katasulsel.com di WhatsApp!
Dapatkan berita terpercaya dan update setiap hari langsung di ponsel Anda.
👉 Klik di sini & tekan Ikuti
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan