Bupati Bulukumba Kukuhkan Pejabat Baru, Termasuk Paman Kapolres Sidrap
Bulukumba, Katasulsel.com — Gedung Pinisi, Senin 7 Juli 2025. Hujan rintik baru saja berhenti, menyisakan udara sejuk di tengah hangatnya suasana pelantikan pejabat baru lingkup Pemerintah Kabupaten Bulukumba.
Dari puluhan wajah yang berdiri tegak menyambut pengambilan sumpah jabatan, satu nama memantulkan gema nilai kekeluargaan, dedikasi, dan kesinambungan pengabdian.
Namanya: Hendra Taherong.
Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf—yang akrab disapa Andi Utta—memimpin langsung proses pelantikan. Satu per satu nama disebut. Tangan-tangan para abdi negara terangkat, mengucap sumpah, bersaksi pada tanah, jabatan, dan Tuhan.
Hendra Taherong, yang sebelumnya menjabat Penelaah Teknis Kebijakan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, kini memegang amanah baru sebagai Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembinaan Karakter Pendidikan Dasar di instansi yang sama.
Nama Hendra bukan nama asing. Ia bukan hanya abdi negara yang berkarier lewat jalan sunyi birokrasi. Ia juga adik kandung dari mantan Kabag SDM Polres Bulukumba. Dan, yang paling membanggakan—ia adalah paman kandung dari AKBP Dr. Fantry Taherong, S.H., S.I.K., M.H., Kapolres Sidrap saat ini.
Sebuah garis keturunan yang tidak hanya membawa nama, tapi juga warisan tanggung jawab dan dedikasi pada negara.
Pelantikan hari itu berlangsung khidmat. Turut hadir Sekretaris Daerah Bulukumba, unsur Kodim 1411, Kejaksaan, hingga Pengadilan Negeri. Namun tak satu pun wakil dari DPRD tampak hadir di ruangan. Mungkin karena agenda legislatif yang padat, mungkin pula karena rutinitas protokoler.

Namun, momen itu tetap berarti besar—terutama bagi keluarga besar Taherong.
Banyak pejabat dilantik hari itu. Tapi tidak semua membawa cerita seperti Hendra Taherong.
Ia bukan hanya melanjutkan pengabdian. Ia sedang meneruskan nilai-nilai luhur yang tumbuh dalam keluarganya—mengakar dari institusi Polri, kini berbuah di sektor pendidikan dasar.
Ia mengabdi tak dengan pistol, tapi dengan pena. Tak dengan seragam cokelat, tapi dengan kurikulum dan pembinaan karakter.
Di negeri yang masih haus keteladanan, sosok seperti Hendra Taherong adalah pengingat. Bahwa jabatan bukan hanya karier. Ia adalah ladang pengabdian. Dan darah Taherong, sejak dulu, memang mengalir ke sana. (*)
Editor: Edy Basri