Katasulsel.com

Portal berita terpercaya yang mengulas Indonesia dari jantung Sulawesi Selatan. Aktual, tajam, dan penuh makna.

Sidrap

Dari Ladoma, Mahasiswa Ilmu Pemerintahan UMS Rappang Menyusun Jalan Kepemimpinan Baru

Sidrap, katasulsel.com – Bukan sekadar mendaki, bukan pula hanya berkemah. Di jantung hijau Ladoma, di bawah langit jernih dan di tepi aliran air yang menderu lirih, Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan (HIMPOSIP) Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang menjahit makna baru dari kata “liburan”, Rabu, 9 Juli 2025

Mereka menyebutnya HIMPOSIP VACATION 2025. Tapi lebih dari sekadar jeda akademik, kegiatan ini justru tampil sebagai ruang rekonstruksi sosial dan rekalibrasi organisasi. Diikuti mahasiswa lintas angkatan, kegiatan yang berlangsung selama dua hari—8 hingga 9 Juli—menjadi semacam laboratorium kepemimpinan berbasis pengalaman langsung.

Kawasan Wisata Alam Ladoma, yang dikenal dengan lanskapnya yang terapeutik, dipilih bukan tanpa alasan. Lokasi ini menjadi metafora: bahwa organisasi pun butuh ruang tumbuh alami, jauh dari hiruk pikuk kampus. Di sinilah HIMPOSIP mengadakan refleksi organisasi, diskusi terbuka, hingga malam keakraban yang diramu dalam nuansa inklusif dan partisipatif.

“Ini bukan sekadar outbond. Ini adalah ruang pembentukan character building, pelembagaan nilai-nilai demokrasi internal, serta penguatan solidaritas struktural HIMPOSIP,” ujar Sandi Lubis, S.IP., M.A.P., Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan UMS Rappang.

Menurutnya, kegiatan seperti ini menjadi bagian dari proses internalisasi nilai-nilai civic virtue dalam organisasi mahasiswa. “Dari sinilah mahasiswa belajar menjadi pemimpin yang adaptif, komunikatif, dan kolaboratif,” tambahnya.

Ketua Umum HIMPOSIP, Andi Muhammad Qalbu, menegaskan bahwa acara ini bukanlah bentuk eskapisme dari rutinitas kuliah. “Kita ingin menjadikan momen ini sebagai ruang kontemplatif dan arena evaluasi kolektif atas arah HIMPOSIP ke depan,” ungkapnya.

Tak hanya soal hiburan, HIMPOSIP VACATION juga menjadi momentum regenerasi—proses pembacaan ulang terhadap struktur internal organisasi, pola relasi antaranggotanya, hingga sistem reproduksi kader. Di sinilah tercipta ruang yang memungkinkan lahirnya kultur baru: inklusif, terbuka, dan peka terhadap dinamika zaman.

Dalam kajian ilmu politik, kegiatan seperti ini dapat dilihat sebagai modal sosial yang terus diperbarui. Ia memperkuat cohesive identity sekaligus memperluas kapasitas collective agency. Dengan bahasa sederhana: organisasi ini tak ingin hanya kuat di ruang kuliah, tapi juga tangguh di tengah masyarakat.

Di ujung acara, ketika malam menggantung dan lampu tenda menyala redup, mereka tak hanya menyanyikan lagu perpisahan. Mereka sedang menyusun blueprint masa depan organisasi.

Karena bagi HIMPOSIP, liburan adalah cara lain untuk merancang pergerakan. Dan Ladoma, sore itu, menjadi saksi: bahwa kader Ilmu Pemerintahan pun tahu cara bersenang-senang sambil berpikir besar.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup
Exit mobile version