Dari Sidrap untuk Dunia, Ilmu Pemerintahan UMS Rappang Lepas Duta KKN Internasional
Sidrap, katasulsel.com — Dari tanah Sidenreng Rappang menuju ranah internasional. Dua mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang) resmi diberangkatkan untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata Kemitraan Internasional (KKN-KI) Angkatan ke-13 di Malaysia. Mereka bukan sekadar peserta. Mereka adalah manifestasi dari visi globalisasi akademik yang dibangun di dalam ruang-ruang kuliah Ilmu Pemerintahan.
Bertempat di Aula Mini Rektorat, Rektor UMS Rappang, Prof. Dr. H. Jamaluddin Ahmad, S.Sos., M.Si., secara resmi melepas dua mahasiswa tersebut, Ardi Sanjaya dan Zul Inayah Yusuf, yang terpilih dari proses seleksi nasional yang ketat di bawah koordinasi Asosiasi LPTK PTMA.
Kegiatan KKN-KI ini akan berlangsung sejak 22 Juli hingga 19 Agustus 2025 dan dilaksanakan di tiga kota besar di Malaysia—Kuala Lumpur, Penang, dan Johor Bahru—dengan fokus pada penguatan pendidikan lintas negara, pelatihan, pengabdian kepada masyarakat, dan produksi karya ilmiah bereputasi.
Keterlibatan mahasiswa Ilmu Pemerintahan UMS Rappang dalam program internasional ini bukanlah kebetulan. Ia adalah hasil dari ekosistem pembelajaran adaptif yang dibangun dengan pendekatan transdisipliner—menggabungkan teori politik, manajemen publik, hingga diplomasi kultural.
Menurut Sandi Lubis, S.IP., M.A.P., selaku Ketua Program Studi, pengiriman dua delegasi ke luar negeri merupakan indikator konkret bahwa Ilmu Pemerintahan UMS Rappang telah menjadi center of civic excellence di level lokal yang berdaya saing global.
“Ini bukan hanya perjalanan ke luar negeri, tapi ekspedisi peradaban. Mahasiswa harus mampu menyampaikan gagasan, berkontribusi pada masyarakat internasional, sekaligus menjaga identitas intelektualnya sebagai kader Muhammadiyah dan anak bangsa,” tegasnya.
Dalam sambutannya, Rektor Prof. Jamaluddin Ahmad menekankan bahwa keberangkatan dua mahasiswa tersebut adalah bagian dari strategi besar UMS Rappang dalam membangun jejaring diplomasi akademik.
“Hari ini kita melepas kader intelektual yang membawa nama Sidrap, nama Muhammadiyah, dan nama Indonesia. Mereka adalah wajah kampus kecil yang berpikir besar. Ilmu Pemerintahan di UMS Rappang harus terus menjadi ruang pencetak aktor-aktor perubahan sosial, baik secara nasional maupun global,” ujarnya.
Dr. Ahmad Mustanir, S.IP., M.Si., selaku Ketua LP3M menyebut bahwa KKN Internasional merupakan medium penguatan soft diplomacy mahasiswa. Di tengah dinamika geopolitik dan arus digitalisasi, mahasiswa dituntut untuk menjadi aktor yang adaptif, kolaboratif, dan solutif.
Program ini bukan semata pengabdian biasa, tetapi juga menghasilkan luaran konkret seperti penulisan artikel ilmiah, buku ber-ISBN, hingga inovasi sosial berbasis masyarakat—membentuk mahasiswa sebagai academic practitioner yang mampu menjembatani teori dan praktik di ranah global.
Ardi Sanjaya dan Zul Inayah Yusuf bukan hanya membawa nama pribadi, mereka membawa tiga identitas sekaligus: sebagai akademisi muda, agen transformasi kultural, dan duta dakwah Muhammadiyah. Di Malaysia, mereka akan bergabung dengan delegasi lain dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) se-Sulsel untuk menyuarakan kontribusi mahasiswa Indonesia di panggung internasional.
Acara pelepasan ditutup dengan doa bersama, penuh harapan. Kampus kecil di Sidrap telah menunjukkan bahwa keterbatasan geografis bukan penghalang untuk mencetak mahasiswa berwawasan global dan adaptif, yang siap menjawab tantangan zaman dengan kepala dingin, hati lapang, dan visi kebangsaan yang kuat. (*)
Editor: Edy Basri
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan