Konstelasi Baru Pendidikan Islam, KLBS dan IAI Rawa Aopa Konawe Selatan Satukan Langkah

Konstelasi Baru Pendidikan Islam, KLBS dan IAI Rawa Aopa Konawe Selatan Satukan Langkah

Kuala Lumpur, katasulsel.com – Ada yang bergetar halus di antara dua dunia akademik: satu di jantung ekonomi ASEAN, Kuala Lumpur, satu lagi di jantung kawasan timur Indonesia, Rawa Aopa, Sulawesi Tenggara. Ahad, 13 Juli 2025, dua institusi lintas batas itu memutuskan untuk tidak sekadar bertegur sapa. Mereka bersalaman. Secara resmi. Dalam bahasa akademik, itu disebut sebagai strategic academic partnership.

KL Business School (KLBS) dan Institut Agama Islam (IAI) Rawa Aopa menandatangani nota kesepahaman—dokumen yang tidak hanya menyatukan dua lembaga, tetapi juga membuka tapal batas antara praktik ekonomi modern dan nilai-nilai Islam yang progresif.

Fokus utama dari kemitraan ini adalah pembentukan program studi Ekonomi Syariah di IAI Rawa Aopa. Bukan program biasa. Ia dirancang sebagai center of excellence di kawasan timur Indonesia—menyasar kebutuhan pasar yang kian dinamis terhadap human capital di sektor keuangan syariah.

KLBS, sebagai institusi pendidikan tinggi dengan reputasi kuat dalam business curriculum innovation, akan berperan sebagai mitra konseptual dan teknikal. Mereka akan mendampingi IAI Rawa Aopa dalam mendesain outcome-based curriculum, melatih dosen dengan pendekatan pedagogical content knowledge, dan menyiapkan sistem asesmen yang berstandar internasional.

Di tengah atmosfer kolaboratif itu, nama Dr. Ismail Suardi Wekke menyeruak. Seorang akademisi lintas disiplin yang telah lama berkecimpung dalam isu globalisasi pendidikan Islam dan transformasi kurikulum tinggi berbasis kearifan lokal. Ia menyebut kerja sama ini sebagai titik temu antara visi dan kebutuhan.

“Kami tidak sedang membangun program studi semata,” ujar Ismail, “tapi sedang menyiapkan knowledge infrastructure yang mampu melahirkan graduates with global literacy dalam ekonomi syariah.”

Pernyataannya menegaskan bahwa kerja sama ini jauh melampaui transfer kurikulum. Ia menyentuh aspek capacity building, pertukaran ilmiah, bahkan community empowerment sebagai turunan dari kesadaran epistemologis atas pentingnya pendidikan tinggi yang adaptif namun berakar.

Pihak KLBS juga melihat kolaborasi ini sebagai bagian dari academic diplomacy yang tidak hanya memperkuat posisi mereka di Asia Tenggara, tetapi juga sebagai kontribusi konkret pada ekosistem keuangan Islam global yang kini tengah bergerak dari pinggiran ke pusat.

banner 300x600

Program studi Ekonomi Syariah IAI Rawa Aopa direncanakan mulai menerima mahasiswa baru dalam waktu dekat. Namun, prosesnya bukan instan. Ia akan melalui tahap needs assessment, curriculum validation, hingga accreditation readiness agar benar-benar siap menjawab tantangan zaman.

Di antara deretan MoU yang kadang hanya seremonial, kolaborasi ini terasa berbeda. Ia lahir dari kebutuhan riil, dikawal oleh intelektualitas, dan diarahkan oleh visi pembangunan manusia yang berkelanjutan.

Jika kelak ekonomi syariah menjadi arus utama dalam narasi pembangunan di kawasan timur Indonesia, maka catatlah: salah satu akarnya bertumbuh dari meja perundingan kecil di Kuala Lumpur, pada malam yang hangat di pertengahan Juli. (*)

Editor: Edy Basri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup