Bupati Sidrap: Pelayanan Sosial Itu Harus Dikerjakan Gotong Royong, Tak Boleh Sendiri-sendiri
Sidrap, katasulsel.com β Terkadang, pembangunan sosial tidak butuh gebrakan baru. Ia hanya butuh niat tulus dan sistem yang paralel. Itulah yang sedang dirangkai oleh Bupati Syaharuddin Alrif dalam Rakor Sosial Minggu malam lalu. Dengan pendekatan holistic integrative, Syahar mendorong perombakan besar-besaran di sektor sosial melalui prinsip social alignment.
Dalam paparan teknokratis Kadis Sosial Hj. Wahidah Alwi, disebutkan bahwa pelayanan sosial di Sidrap sudah memetakan 26 jenis kerentanan, termasuk anak terlantar, lanjut usia tunggal, hingga perempuan kepala keluarga. Namun, ia juga mengakui bahwa refleksi kebijakan masih kurang berbasis data real-time.
Masuklah Syahar dalam narasi: ia menyentil moral responsibility penyelenggara negara. βKita berdosa kalau punya jabatan, tapi membiarkan orang miskin di sekitar kita tak dilayani,β katanya.
Syahar menginginkan digitalisasi pelayanan sosial, yang memadukan data Puskesos, operator desa, Dinas Sosial, hingga BPJS, agar tidak ada lagi warga yang kehilangan bantuan karena salah nama atau NIK dobel.
Ia juga menyarankan reformasi pelayanan rumah sakit. βHarus ada service by default, bukan service by demand. Semua yang datang ke fasilitas kesehatan adalah warga negara, bukan beban negara,β katanya.(*)
Editor: Edy Basri / Reporter: Harianto