Wajo, katasulsel.com — Program penanaman murbei di Desa Pakkanna, Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo, terus menuai apresiasi, khususnya dari kalangan media dan pelaku pembangunan lokal.
Inisiatif yang digagas Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan bersama rekanan CV. ARKAN pada tahun 2022 tersebut, kini telah menunjukkan hasil konkret berupa produksi kokon ulat sutra, yang menjadi bahan baku utama dalam industri persutraan.
Perkumpulan Perusahaan Media Online Indonesia (PP MOI) melalui Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kabupaten Wajo menyampaikan apresiasi mendalam atas keberhasilan program ini.
Ketua DPC PP MOI Wajo, Marsose Gala, menyatakan bahwa produksi kokon di Desa Pakkanna bukan sekadar pencapaian biasa, melainkan simbol kebangkitan sektor pertanian berbasis komoditas non-pangan bernilai tinggi.
Kokon yang dihasilkan berasal dari ulat sutra (Bombyx mori) yang dibudidayakan dengan pakan utama berupa daun murbei (Morus alba), hasil dari lahan yang kini sudah tertanam seluas kurang lebih 3,5 hektare dari total 12,5 hektare yang direncanakan.
Menurut Marsose, keberhasilan ini justru diraih oleh satu-satunya kelompok tani yang aktif melakukan pemeliharaan.
Sementara tiga kelompok lainnya menghentikan kegiatan karena adanya trauma pasca-pemeriksaan aparat penegak hukum terkait dugaan penyimpangan program.
Selain itu, ketidaktersediaan dana sharing dari pemerintah daerah juga menjadi hambatan teknis dalam pelaksanaan budidaya murbei secara berkelanjutan.
Bersambung…
Tidak ada komentar