Diana langsung dilarikan ke ruang perawatan untuk pemeriksaan medis. Meski dalam kondisi lemah dan terlihat syok, ia berhasil selamat dari insiden yang nyaris merenggut nyawanya. “Kami sangat bersyukur dia bisa diselamatkan. Tapi ini harus jadi evaluasi besar untuk rumah sakit,” ujar salah satu petugas yang enggan disebut namanya.
Peristiwa ini menjadi peringatan serius atas lemahnya sistem keamanan darurat di fasilitas publik. Dalam konteks rumah sakit, situasi semacam ini tak hanya membahayakan pasien, tapi juga para tenaga kesehatan dan staf pendukung.
Pihak manajemen RSUD Nene Mallomo menyampaikan bahwa mereka akan melakukan evaluasi teknis menyeluruh, termasuk terhadap sistem listrik cadangan, pengoperasian lift, serta prosedur tanggap darurat. Mereka juga menyebut akan berkoordinasi lebih intensif dengan pihak PLN agar kejadian serupa tak terulang.
Insiden ini menyentil keras perlunya keberadaan emergency backup system yang handal, khususnya di rumah sakit yang menjadi titik krusial pelayanan publik. Dalam situasi yang mempertaruhkan nyawa, keterlambatan respons atau minimnya antisipasi teknis bisa berujung fatal.
Kini, RSUD Nemal punya pekerjaan rumah besar: memastikan bahwa lift dan seluruh sistem darurat benar-benar siap bekerja dalam kondisi terburuk. Sebab keselamatan bukan hanya soal prosedur, tapi soal nyawa. (*)
Editor: Darwis L
Tidak ada komentar