Enrekang, Katasulsel.com – Temu Pendidik Nusantara XII berlangsung meriah di Gedung Halal Center, Enrekang, Sabtu 19 Juli 2025. Acara ini digelar oleh Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN) Kab Enrekang, dan dibuka oleh Wakil Bupati Enrekang Andi Tenri Liwang.
Hadir Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Erik, Kadis Lingkungan Hidup Yarsin Gau, KCD Wilayah X Dinas Pendidikan Sulsel Tien Suharti, pengurus Guru Belajar Foundation, pengurus KGBN, dan diikuti 250 peserta yang terdiri dari para pengawas, kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan tingkat PAUD/TK, SD, SMP, SMA sederajat.
TPN XII ini diisi dengan talkshow pendidikan, kelas pemimpin dan pendidik, penampilan tari tradisional, serta musik bambu dari sanggar seni SDN 46 Membura, serta penyerahan beasiswa dari Baznas dan Guru Belajar Foundation. Acara ini digelar dengan konsep zero waste dan bebas plastik.
Dalam sambutannya, Wabup menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya TPN XII. Ia juga mendukung tema yang diusung yakni Iklim Pendidikan dan Pendidikan Iklim. Pendidikan Iklim, kata Wabup, menjadi penting ditengah problematika lingkungan dan sumber daya alam. “Sumber daya alam sebenarnya bukan milik kita, tapi milik anak cucu kita,” jelas Wabup.
Wabup mengutip quote dari Nalson Mandela ‘pendidikan adalah senjata yang paling ampuh untuk mengubah dunia’. Dalam konteks kedaerahan, Wabup menegaskan komitmen pemda membenahi dan meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Enrekang.
Ia memaparkan sejumlah masalah yang tengah dihadapi pemda khususnya di sektor pendidikan, beserta upaya-upaya pemda dalam menyelesaikannya. Diantaranya mengenai kontrak PPPK, redistribusi guru, serta tunjangan sertifikasi 2024.
Hal senada disampaikan Kadis Dikbud Erik. Ia meminta TPN XII ini menjadi ajang saling belajar dan berbagi praktik baik. Erik ingin tercipta iklim pembelajaran yang positif, iklim mengajar yang mendukung dan memaksimalkan potensi guru, ruang belajar yang berpihak pada murid, serta peka pada isu global dan konteks lokal.
“Satu hal yang paling penting; bahagia adalah kompetensi wajib bagi guru-guru Enrekang,” kata Erik saat menutup sambutannya.
Tidak ada komentar