KONAWE, Katasulsel.com – Di tengah gegap-gempita ajang Gwangju Open International Taekwondo Championships 2025, satu nama dari pelosok Sulawesi Tenggara mengukir sejarah: Rahmat Lagaligo, 20 tahun, putra asli Desa Anggaberi, Kecamatan Abuki, Kabupaten Konawe, keluar sebagai Juara 1 dunia di kategori Male Individual Poomsae Recognized U-30. Tak hanya mengibarkan bendera merah putih, Rahmat juga membawa serta nama Kabupaten Konawe ke level yang tak pernah dibayangkan sebelumnya.
Turnamen prestisius yang berlangsung di Bitgoeul Gymnasium, Kota Gwangju, Korea Selatan, pada Sabtu (19/7/2025), itu diikuti ribuan atlet dari puluhan negara. Di partai final, Rahmat tampil nyaris sempurna, menundukkan wakil kuat dari Amerika Serikat dalam duel teknik yang menuntut presisi, estetika, dan kekuatan. Poomsae, sebagai cabang disiplin seni dalam Taekwondo, bukan sekadar soal fisik, tetapi koreografi keindahan yang sarat makna filosofi.
Dan Rahmat menampilkannya dengan ruh.
“Saya bangga bisa membawa pulang kemenangan untuk kampung halaman saya, Konawe, dan untuk negara saya, Indonesia,” ujar Rahmat dengan nada rendah hati saat dihubungi usai pertandingan. Ia tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada orang tua, pelatih, pemerintah daerah, dan seluruh masyarakat Konawe atas dukungan dan doa yang ia rasakan sepanjang perjuangannya.
Kemenangan ini bukan hanya milik Rahmat, tetapi juga milik mereka yang percaya bahwa anak desa bisa mendobrak batas dunia.
Rahmat Lagaligo lahir pada 14 Januari 2005 dan saat ini tengah menempuh pendidikan di STIE 66 Kendari. Di balik kesibukan kuliah, ia tetap menjaga disiplin latihan. Dalam usia semuda itu, Rahmat telah mengajarkan bahwa semangat pantang menyerah dan loyalitas terhadap daerah bisa menjadi energi luar biasa untuk berprestasi.
Tidak ada komentar