Parepare, katasulsel.com – Jumat pagi, 25 Juli 2025 yang semula tenang di Jalan Ahmad Yani, Parepare, mendadak berubah tegang. Tepat di depan Rumah Jabatan Wali Kota, sebuah truk Fuso kehilangan kendali di tanjakan. Seketika itu, detik-detik kecelakaan beruntun pun tak terhindarkan.
Truk besar itu awalnya melaju dari arah Utara menuju Selatan. Suara mesinnya menderu saat menapaki tanjakan Lapadde yang memang terkenal curam. Di balik kemudi, Ahmad—sang sopir—tengah fokus membawa muatan berat menuju arah bawah kota.
Namun, di titik kritis pendakian, kejadian tak terduga pun terjadi. Sang sopir terlambat mengoper perseneling. Dalam hitungan detik, truk kehilangan tenaga. Bukannya naik, kendaraan raksasa itu mulai bergerak mundur… pelan… lalu semakin cepat. Rem mendecit. Orang-orang berteriak.
Di belakang truk, sebuah mobil Toyota Innova yang dikendarai pasangan lansia Petrus Bunga (71) dan istrinya, Fince (63), terjebak tanpa ruang untuk menghindar. Dari kaca spion, bayangan truk besar yang meluncur mundur itu tampak makin dekat. Benturan pun tak terelakkan.
Bagian belakang truk menghantam sisi kiri mobil dengan keras. Suara benturan memecah suasana. Mobil terguncang hebat. Di dalamnya, Petrus dan Fince terhentak. Warga sekitar langsung berlarian mendekat, membantu membuka pintu dan mengevakuasi pasangan tersebut yang mengalami luka akibat benturan. Keduanya langsung dilarikan ke RS Fatima.
Belum selesai, sepeda motor yang berada tepat di belakang mobil juga menjadi korban. Pengendaranya sempat berusaha menghindar, namun tetap tersenggol oleh bodi truk. Untungnya, ia hanya mengalami luka ringan, meski motornya rusak cukup parah.
Polisi lalu datang dan mengamankan lokasi. Kasat Lantas Polres Parepare, AKP Muh Arsyad, mengungkapkan bahwa penyebab utama kecelakaan adalah kesalahan teknis dari pengemudi. “Sopirnya terlambat mengoper gigi saat menanjak, sehingga truk kehilangan tenaga dan meluncur mundur,” ungkapnya.
Kerugian ditaksir mencapai Rp 12,5 juta. Ketiga kendaraan—truk, mobil, dan motor—telah diamankan sebagai barang bukti. Sopir truk juga dibawa ke kantor polisi untuk diperiksa lebih lanjut.
Meski tak ada korban jiwa, insiden ini nyaris berujung fatal. Tanjakan Lapadde kembali membuktikan bahwa ia bukan jalur biasa. Butuh kewaspadaan ekstra, apalagi bagi pengemudi kendaraan besar.
Jumat ini, bagi warga Lapadde, bukan sekadar akhir pekan yang sibuk. Tapi juga pengingat: bahwa di jalan raya, satu detik kelalaian bisa berubah menjadi mimpi buruk yang membentur kenyataan. (*)
Editor: Darwis L
Tidak ada komentar