Kades di Sidrap Ini Luruskan Isu Miring Patumba: Jangan Tebar Fitnah!
“Pengawasan tetap berjalan, meski belum massif. Patroli rutin dilakukan. Dan kami membuka pintu selebar-lebarnya bagi masyarakat yang ingin melaporkan kejadian mencurigakan di kawasan wisata,” ujar Egy, seraya menyebut bahwa laporan bisa langsung ditujukan ke kantor desa maupun Polsek Pitu Riase.
Lebih jauh, Egy menjelaskan bahwa Pemdes Compong memiliki visi menjadikan Patumba sebagai ikon wisata berbasis kearifan lokal—sebuah ruang publik yang aman, nyaman, dan mencerminkan nilai-nilai budaya Bugis yang menjunjung tinggi kesopanan dan tata krama.
Namun, di tengah geliat pembangunan itu, suara-suara sumbang justru bermunculan. Alih-alih mendukung, sebagian pihak justru melempar tudingan tanpa dasar. Isu yang menyebut adanya praktik asusila di kawasan wisata Patumba dinilai tak hanya tak berdasar, tapi berpotensi mematikan inisiatif masyarakat dalam membangun potensi desa.
“Kami terbuka terhadap kritik dan masukan, tapi bukan fitnah. Jangan nodai niat baik warga kami dengan isu murahan. Ini bukan sekadar taman, ini soal harga diri desa,” imbuh Egy.
Ia juga mengimbau masyarakat dan pengguna media sosial untuk lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi. “Verifikasi dulu sebelum berbagi. Jangan jadi bagian dari penyebar kabar sesat,” pungkasnya.
Dengan nada lugas namun tetap menjaga etika komunikatif, Egy mengajak semua pihak untuk menjadikan Patumba sebagai ruang tumbuh bersama, bukan ladang prasangka. Ia menutup pernyataannya dengan seruan: “Wisata bukan tempat mesum, tapi ruang temu yang membangun. Jangan rusak dengan omong kosong yang tak bisa dipertanggungjawabkan.” (ris)
Pos Terkait
Trending Post
Tidak ada komentar