Simposium MAJLIS Resmi Dibuka, Universitas LIA Pimpin Kolaborasi Akademik Malaysia–Indonesia–Jepang

Katasulsel.com
1 Agu 2025 20:31
3 menit membaca

Jakarta, katasulsel.com — Dalam suasana hangat dan penuh semangat kolaborasi, Universitas LIA meluncurkan platform kerja sama internasional trilateral bertajuk MAJLIS (Malaysia–Indonesia–Japan.Linkage on Interdisciplinary Studies), Jumat (1/8/2025). Inisiatif ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat jejaring akademik lintas negara di Asia Timur dan Tenggara.

Bertempat di Aula Utama Universitas LIA, simposium internasional ini dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas LIA, Assoc. Prof. Dr. Yulidhar Hanurasari, yang menegaskan pentingnya membangun sinergi akademik antarnegara dalam menghadapi tantangan global, baik dalam bidang riset, pendidikan, maupun pertukaran budaya.

MAJLIS adalah jembatan pengetahuan dan inovasi. Bukan hanya untuk berdiskusi, tetapi untuk bertindak nyata—membangun publikasi bersama, riset kolaboratif, dan program pertukaran yang berkelanjutan,” ujar Prof. Yulidhar dalam sambutannya.

Tiga panelis dari tiga negara dihadirkan untuk memantik diskusi dan membuka horizon kolaborasi lintas disiplin. Dari Malaysia, hadir Prof. Madya Azhar Jaafar (UCYP University) yang mengulas praktik baik kolaborasi riset di negaranya, sekaligus menekankan pentingnya sinergi antara universitas, pemerintah, dan industri.

Tanpa keterlibatan industri dan dukungan kebijakan negara, riset kampus akan sulit menyentuh dampak nyata. Kolaborasi lintas-negara harus menyentuh tataran aplikatif,” tegasnya.

Dari Indonesia, akademisi Universitas LIA, Dr. Diah Madubranti, memaparkan posisi strategis Indonesia sebagai simpul bio-kultural yang kaya sumber daya dan budaya. Ia menyebut potensi kolaborasi Indonesia–Malaysia–Jepang sebagai upaya konkret memperkaya ilmu pengetahuan berbasis lokalitas yang berkelanjutan.

Sementara itu, dari Jepang, Prof. Peter John Wanner (Tohoku University) menyoroti percepatan inovasi dalam riset melalui jejaring akademik regional. Ia mencontohkan sejumlah proyek kolaboratif Jepang–Asia Tenggara yang berhasil mempercepat digitalisasi pendidikan dan inovasi teknologi ramah lingkungan.

Simposium ini dipandu oleh moderator yang tak asing di lingkar akademik Asia Tenggara, Dr. Ismail Suardi Wekke, pakar linguistik sekaligus Komite Saintifik SEAAM, yang menjaga diskusi tetap cair namun berbobot. Sesi tanya jawab menjadi ruang produktif bagi para peserta—dosen, peneliti, hingga mahasiswa—untuk menggali peluang kolaborasi langsung dengan para narasumber.

Kegiatan ini akan berlanjut hingga sore dengan agenda pembahasan teknis kerja sama riset, pembentukan tim editorial publikasi internasional, serta pematangan desain program pertukaran mahasiswa antarnegara.

Inisiatif MAJLIS bukan sekadar seremoni akademik, tetapi sebuah proyek jangka panjang yang menjanjikan rekayasa baru dalam diplomasi pendidikan tinggi di Asia. Universitas LIA tampil sebagai simpul penggerak, menjalin nadi intelektual dari Jakarta hingga Kuala Lumpur dan Sendai.

Jika berhasil dimatangkan, MAJLIS akan menjadi contoh konkret bagaimana kolaborasi lintas negara bisa berjalan setara—tanpa harus menunggu dominasi satu pihak—tetapi saling menguatkan di atas semangat pertukaran, keberagaman, dan solidaritas intelektual Asia.

Editor: Edy Basri | Katasulsel.com

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Media Portal Berita Berbadan Hukum

PT WEPRO DIGITAL INDONESIA
Kemenkum HAM RI
No. AHU-0190238.AH.01.11,

Nomor Induk Berusaha: 0809240015028,
Rekening Perusahaan No: 120-003-000013438-6 (Bank Sulselbar)

Jl. Ganggawa No. 149 Tellu Limpoe, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Phone: +62 823 4898 1986

Email:
katasulsel@mail.com (Redaksi)
katasulsel@mail.com ( Marketing )
katasulsel@mail.com ( Kerjasama )

x
x
x Gabung WhatsApp