Jakarta, katasulsel.com — Di tengah riuh transisi kekuasaan dan konstelasi ibukota pasca-Pemilu 2024, satu nama kembali mencuat dari balik panggung: Sahrin Hamid.,S,H
Santri jebolan Pesantren IMMIM Makassar ini kembali mengambil peran, kali ini dalam wajah baru sebagai Komisaris PT Jakarta Propertindo (Jakpro) — badan usaha milik daerah yang memegang proyek-proyek strategis Jakarta.
Penunjukan Sahrin Hamid bukan sekadar rotasi jabatan atau hasil dari keseimbangan politik kekuasaan. Ia adalah sosok dengan jejak panjang dalam kerja-kerja kebudayaan, advokasi publik, dan politik akar rumput.
Dulu dikenal luas sebagai juru bicara Anies Baswedan saat Pilpres 2024, Sahrin kini didaulat sebagai pengawas strategis perusahaan yang mengelola proyek raksasa seperti LRT Jakarta, Jakarta International Stadium (JIS), dan revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM).
Pengangkatan Sahrin dilakukan melalui Keputusan Para Pemegang Saham (KPPS) yang diumumkan oleh Corporate Secretary Jakpro, Yeni Widayanti, Senin (4/8).
Dalam restrukturisasi ini, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung juga menunjuk sejumlah nama lain, seperti Lusiana Herawati sebagai Komisaris Utama menggantikan Hikmahanto Juwana, serta Kreshna Putra dari Partai Golkar dan Syaefuloh Hidayat dari BP BUMD.
Namun dari nama-nama itu, Sahrin hadir dengan warna yang berbeda. Ia tidak datang dari jalur teknokrat birokrasi atau elit partai.
Sahrin lahir dari semangat gerakan. Ia adalah Ketua Umum Gerakan Rakyat, organisasi yang selama ini menjadi corong kritik publik sekaligus ruang konsolidasi aktivisme sipil di tengah ruang demokrasi yang makin sempit.
Alumni Pesantren IMMIM ini memang tumbuh dalam ekosistem pendidikan yang mengakar pada nilai keislaman dan kebangsaan. Karakternya terbentuk di antara lantunan ayat dan dinamika diskusi tafsir sosial-politik ala pesantren.
Di kemudian hari, itu yang menjadikannya tidak hanya cakap berorasi, tetapi juga matang dalam membaca peta kepentingan.
“Penunjukan ini bagian dari strategi memperkuat tata kelola dan arah strategis perusahaan,” ujar Yeni. Ia menambahkan bahwa susunan baru di tubuh dewan komisaris diharapkan membawa sinergi antara pengalaman dan semangat pembaruan.
Terus baca…
Tidak ada komentar