SEAAM Bersiap Gelar Islamic Young Scholar Summit di Terengganu

Katasulsel.com
7 Agu 2025 09:26

3 menit membaca

Lebih jauh, Ismail menyebut Asia Tenggara sebagai kawasan dengan potensi besar—baik dari segi populasi, sumber daya alam, maupun kekayaan budaya. Namun potensi itu, katanya, perlu dijahit dalam satu jaringan kerja sama keilmuan yang terstruktur. “Forum seperti ini adalah titik temu. Kita berbagi sumber daya, pengalaman, dan gagasan untuk melahirkan solusi regional yang berdampak global,” imbuhnya.

Panitia penyelenggara juga memastikan bahwa summit ini tidak hanya mengangkat sisi akademik, tetapi juga menyentuh dimensi kebudayaan. Para peserta akan diajak menikmati kekayaan lokal Terengganu melalui berbagai kegiatan tambahan, seperti tur budaya, kunjungan ke pusat riset lokal, hingga dialog lintas komunitas.

27 Jul 2025

Menurut SEAAM, pemilihan Kuala Terengganu sebagai lokasi tidak hanya strategis secara geografis, tetapi juga simbolik. Kota ini dikenal sebagai pusat ilmu pengetahuan dan perdagangan di masa lampau, serta memiliki sejarah panjang dalam pengembangan pendidikan Islam dan riset budaya.

Persiapan acara sudah berjalan secara intensif, bekerja sama dengan berbagai universitas dan lembaga riset se-Asia Tenggara. Salah satu tantangan utama adalah proses seleksi peserta dari ribuan pendaftar yang diprediksi akan mengajukan diri.

Namun panitia tetap optimistis. Dengan dukungan banyak pihak, termasuk dari universitas-universitas mitra seperti Universitas Muhammadiyah Barru, summit ini diproyeksikan menjadi tonggak penting bagi masa depan keilmuan Asia Tenggara. Harapannya, dari forum ini akan lahir kerja sama riset jangka panjang dan kader-kader pemimpin ilmiah masa depan yang berpikiran global, berakar lokal, dan menjunjung semangat kolaboratif.