Truk Kontainer Jeblos di Ciracas, Jalanan Lumpuh, Kota Terkunci

Katasulsel.com
7 Agu 2025 15:06
Jakarta 0 112
2 menit membaca

Jakarta, katasulsel.com – Jakarta Timur kembali menghadirkan potret klasik soal tata kota: jalan sempit, saluran air rapuh, dan kendaraan berat yang tak tahu diri. Pagi ini, Kamis (7/8), sebuah truk kontainer besar harus mengakhiri lajunya secara dramatis di Jl. Ciracas, Kelurahan Rambutan. Bukan karena kecelakaan lalu lintas, melainkan karena aspal yang menyerah—dan kota yang tak pernah siap.

Pukul 08.00 WIB, kepala truk tampak tertanam dalam saluran air yang amblas di sisi kiri jalan. Sopirnya, tampak hendak membelok masuk ke area ruko. Namun, takdir berkata lain. Saluran yang seharusnya menopang, justru menjebloskan. Akibatnya, peti kemas yang diangkutnya melintang menutup hampir seluruh badan jalan. Lengkap dengan aroma kemacetan dan dengung klakson yang saling mengumpat.

“Mobil semua putar balik. Tinggal motor yang bisa lewat, itu pun selip-selipan,” keluh Endang, warga yang setiap pagi melintas di sana untuk mengantar anak sekolah. Wajahnya geram, tapi pasrah. Jakarta seperti sudah biasa dengan kejadian luar nalar—yang kemudian dianggap wajar.

Tidak ada korban dalam insiden ini. Tapi korban paling nyata justru infrastruktur dan logika perencanaan kota. Jalan yang hanya sanggup menanggung beban harian warga, dipaksa menopang raksasa beroda delapan belas. Tak ada rambu larangan, tak ada pengawasan. Kota dibiarkan berjalan dengan insting.

Truk kontainer yang menjeblos ini bukan kali pertama, dan sepertinya bukan yang terakhir. Saluran air yang tidak pernah diperkuat, jalan sempit yang tetap dibiarkan, dan kontainer yang tak kenal kompromi, adalah trio maut yang kerap muncul dalam cerita urban Jakarta. Sayangnya, tidak ada bab penutup—yang ada hanya repetisi.

Evakuasi sempat diupayakan sekitar pukul 09.30 WIB, namun tak mudah. Peti kemas yang berat dan posisi yang tidak menguntungkan membuat alat berat harus dikerahkan. Itu pun menunggu waktu, karena alat berat harus bermanuver melalui jalur alternatif yang tak kalah sempit.

“Mengganggu banget ini. Semoga cepat dievakuasi, kasihan pengguna jalan,” tambah Endang, sebelum akhirnya memilih putar balik dan menelan sisa kecewa.

Di tengah hiruk-pikuk Ibu Kota yang kerap mengklaim diri sebagai kota pintar (smart city), insiden seperti ini adalah ironi. Kota pintar yang selalu panik saat aspal retak, saluran runtuh, dan kemacetan datang bukan karena volume kendaraan, tapi karena satu truk yang jatuh dalam lubang perencanaan itu sendiri.

Editor: Tipue S /Reporter: Achmad S/Jakarta

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Media Portal Berita Berbadan Hukum

PT WEPRO DIGITAL INDONESIA
Kemenkum HAM RI
No. AHU-0190238.AH.01.11,

Nomor Induk Berusaha: 0809240015028,
Rekening Perusahaan No: 120-003-000013438-6 (Bank Sulselbar)

Jl. Ganggawa No. 149 Tellu Limpoe, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Phone: +62 823 4898 1986

Email:
katasulsel@mail.com (Redaksi)
katasulsel@mail.com ( Marketing )
katasulsel@mail.com ( Kerjasama )

x
x
x Gabung WhatsApp