Ketika saya menengok Kabupaten Sidenreng Rappang — Sidrap, nama yang mungkin belum banyak dikenal orang luar Sulawesi Selatan — ada sebuah energi yang berbeda di sana.
Penulis: Harianto
Betul. Sidrap memang tidak sekadar kabupaten penghasil padi dan jagung, daerah berjuluk Bumi Nene Mallomo ini, kini sedang menata diri menjadi contoh daerah yang berani melangkah maju, memadukan tradisi agraris dengan teknologi dan semangat pembaharuan.
Bupati Syaharuddin Alrif tak main-main. Dalam setiap kesempatan, ia menekankan bahwa Sidrap tidak cukup hanya jadi lumbung pangan. “Kita harus buat pertanian kita lebih modern, petani kita lebih makmur, dan birokrasi lebih bersih,” ujarnya penuh semangat.
Modernisasi pertanian? Bukan sekadar jargon. Mesin pertanian mulai menggantikan cangkul dan sabit, benih unggul disebar ke sawah-sawah, dan pelatihan intensif membuat petani tak lagi gagap teknologi. Ini bukan hanya soal naiknya produksi, tapi soal masa depan petani yang mandiri dan sejahtera.
Namun, Sidrap tahu betul, jalan menuju kemakmuran tak cukup lewat sawah dan ladang. Infrastruktur jalan diperbaiki, irigasi ditata ulang, agar hasil panen bisa cepat sampai pasar. Sekolah dan pelatihan keterampilan disiapkan agar generasi muda siap bersaing di era digital yang serba cepat dan dinamis.
Yang menarik, Sidrap juga mengajak UMKM untuk berinovasi. Dari pengolahan beras organik hingga produk jagung kekinian, mereka menciptakan peluang ekonomi baru. Perempuan dan pemuda pun diberi ruang untuk berkreasi dan berkarya.
Digitalisasi layanan publik jadi ujung tombak reformasi birokrasi Sidrap. Dengan cara ini, pelayanan jadi lebih cepat, transparan, dan rakyat lebih mudah mengaksesnya. Kepercayaan pun tumbuh, investasi mengalir.
Tantangan tentu ada. Ketimpangan wilayah, budaya yang kadang berat berubah, dan keterbatasan anggaran adalah ujian berat. Tapi yang membuat saya terkesan adalah bagaimana Sidrap melihat itu sebagai peluang untuk belajar dan berinovasi, bukan sebagai penghambat.
Sidrap bukan sekadar kabupaten pertanian biasa. Ia adalah cermin perubahan yang sedang berlangsung di banyak daerah di Indonesia — sebuah perjalanan dari tradisi menuju modernitas yang digerakkan oleh visi, keberanian, dan kerja keras.
Dan saya yakin, Sidrap akan mengukir cerita suksesnya sendiri. Cerita yang tak hanya tentang hasil bumi, tapi tentang bagaimana sebuah komunitas mampu beradaptasi, tumbuh, dan bermimpi lebih besar.
Tidak ada komentar