Kapolda Puji Bupati Sidrap: “Saya yang Bintang Dua, Justru Belajar dari Beliau”
Kapolda Sulsel (Kiri) dan Bupati Sidrap (Kanan)Lalu muncullah adegan kecil yang membuat semua tertawa. Kapolda menyinggung soal perhitungan jagung.
“Beliau tadi hitung-hitung di depan kita. Ada 15 ribu hektare, kali harga sekian, ketemu di angka sekian. Saya saja yang dulu sekolah matematika-nya sering diulang masih bingung.
Artinya, beliau (Syaharuddin Alrif) cepat menangkap masalah dan cepat juga menyelesaikannya, “Itu modal besar seorang pemimpin,” aku Rusdi.
Begitulah cara Kapolda menegaskan kekagumannya: sederhana, tulus, bahkan sedikit bercanda. Tapi jelas, ia tidak sedang asal bicara. Ia menilai. Ia mengamati. Dan kemudian ia mengakui.
Tiba-tiba, jambore KBPP Polri yang harusnya tentang perkemahan, tentang bakti sosial, tentang silaturahmi anak-anak Polri, berubah menjadi panggung apresiasi untuk seorang bupati dari Sidrap.
Apakah penting? Lebih dari sekadar penting.
Ini semacam validasi eksternal. Bahwa apa yang dikerjakan Syaharuddin alrif di Sidrap, di tanah kelahirannya itu, bukan sekadar janji kampanye atau kata-kata di media.
Ada mata lain yang diam-diam mengamati. Ada tokoh lain yang melihat langsung, lalu menyatakan: “Bupati ini memang luar biasa.”
Dan yang mengatakannya bukan sembarang orang. Seorang Kapolda. Pangkat bintang dua. Orang nomor satu di jajaran kepolisian Sulawesi Selatan.
Hari itu, Sidrap seakan mendapat kado tambahan. Acara jambore memang baru akan dimulai. Tapi sebelum api unggun dinyalakan, sudah ada cahaya lain yang menyala: pengakuan tulus seorang jenderal kepada seorang bupati.
Kalimat sederhana, tapi akan lama diingat orang Sidrap.
“Syukur punya pemimpin seperti beliau, ” begitu Kapolda seraya melanjutkan sambutannya di acara itu. (*)
Pos Terkait
Trending Post
Tidak ada komentar