Muammar Ferirae Gandi Tegaskan Politik Aksi Nyata, PSI Barru Jadi Titik Awal Gerakan

Barru, katasulsel.com – Nama Muammar Ferirae Gandi, kini makin lekat dengan warna baru politik Sulawesi Selatan.

Putra politisi senior Rusdi Masse ini tampil memimpin Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sulsel, dan pada Sabtu (23/8/2025) ia turun langsung ke Barru untuk menggerakkan konsolidasi partai bersama pengurus daerah.

Baca Juga

Golkar Soppeng di Simpang Kekuasaan? Antara Dinasti Kaswadi dan Manuver Suwardi

22 Jun 2025

Bertempat di Razha Café, Jl. A. Pettarani, konsolidasi itu dihadiri Sekretaris DPW PSI Sulsel, Indira Muliasari, Ketua DPD PSI Barru, Umar, serta jajaran kader dan simpatisan.

Bagi Muammar, Barru bukan sekadar lokasi pertemuan, melainkan titik awal yang strategis untuk membangun langkah nyata PSI di tingkat akar rumput.

“Politik itu tidak rumit. Integritas, komunikasi, dan yang utama: aksi nyata. Tanpa tindakan, partai hanya tinggal retorika. Masyarakat ingin melihat bukti, bukan janji,” tegas Muammar di hadapan kader.

Baca Juga

Ulasan Redaksi: Jokowi Ogah Ganggu Prabowo Lewat PSI, Partai yang Dipimpin Putranya

20 Jul 2025

Pernyataan itu sekaligus menjadi garis politik yang ingin ditegaskan generasi baru PSI di Sulsel: kerja partai harus terasa langsung oleh rakyat. Ia menekankan, soliditas internal akan menentukan arah partai.

“Tanpa konsolidasi yang kuat, sehebat apa pun program kita tidak akan sampai kepada masyarakat,” ujarnya.

Bagi Muammar, konsolidasi di Barru adalah momentum penting untuk menghidupkan kepengurusan PSI daerah yang baru terbentuk. Ia ingin PSI Barru menjadi etalase awal bagaimana partai ini berjalan dengan pola kerja yang konsisten sejak dini, bukan hanya menjelang pemilu.

Sekretaris DPW PSI Sulsel, Indira Muliasari, turut mempertegas arah baru partai dengan menjelaskan filosofi perubahan logo PSI yang kini menggunakan simbol gajah.

“Gajah adalah lambang kekuatan, kesetiaan, dan kebijaksanaan. Dengan telinga besar, ia selalu siap mendengar aspirasi rakyat. PSI ingin mewarisi semangat itu dalam perjuangan politik,” paparnya.

Indira juga menyampaikan konsep Partai Super Terbuka yang dijalankan PSI, di mana pemilihan ketua umum dilakukan secara e-voting dan dapat diikuti seluruh rakyat Indonesia.

“Ini yang membedakan PSI dari partai lain. Kami hadir sebagai partai yang membuka pintu selebar-lebarnya bagi masyarakat,” tambahnya.

Konsolidasi ini memberi sinyal jelas bahwa di bawah kepemimpinan Muammar Ferirae Gandi, PSI Sulsel ingin menegaskan diri sebagai rumah politik baru yang progresif.

Dan, Barru dipilih menjadi langkah awal, sebagai simbol komitmen bahwa politik harus dibangun dari daerah dengan aksi nyata, bukan sekadar slogan.

(*)

Editor: Edy Basri, Reporter: Asridal