Barru, Katasulsel.com – Rencana penertiban lapak di Pasar Takkalasi, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru, kembali memantik keluhan pedagang. Salah satunya datang dari Marhayani, yang khawatir tempat usahanya dibongkar dan mengancam penghasilan keluarga.
Ia menuturkan, posisi los miliknya sempat ditempati pedagang lain. Setelah digeser, justru ada pedagang baru yang diarahkan ke depan lapaknya. Kondisi ini membuat dirinya bingung dan merasa diperlakukan tidak adil.
“Alasannya tempat saya dianggap menghalangi jalan, jadi saya disuruh bongkar. Tapi pantaskah kalau saya menempati los tanpa sekat atau penutup, sementara barang dagangan saya banyak? Saya hanya minta penutup seng diganti papan bongkar pasang agar lebih layak,” keluhnya, Rabu (27/8/2025).
Di sisi lain, Kepala Pasar Takkalasi, H. Rustam Saleh, menegaskan bahwa lapak Marhayani tidak sesuai aturan. Ia merujuk pada Perda Kabupaten Barru yang mengatur ukuran los 1 x 3 meter dengan retribusi Rp30 ribu. Namun, di lapangan, lapak tersebut melebar ke kiri-kanan dan bahkan tidak membayar retribusi sejak 2024.
Rustam menambahkan, sebelumnya tujuh los sudah ditertibkan, sementara empat lainnya—termasuk milik keluarga lurah—masih menunggu. Jika pedagang menolak, kata dia, pemerintah daerah bisa melibatkan Satpol PP.
“Tujuannya bukan sekadar bongkar, tapi mengembalikan fungsi los sesuai aturan, sekaligus memberi ruang bagi pedagang di belakang,” tegasnya.
Meski begitu, Marhayani berharap ada solusi tengah, bukan hanya tindakan sepihak. Ia masih menunggu kepastian janji pengelola pasar soal pergantian penutup los dengan papan bongkar pasang yang lebih manusiawi bagi pedagang kecil sepertinya.
Editor: Tipue Sultan
Pos Terkait
Trending Post
Tidak ada komentar