Dr. Ishak Kenre di Hari-Hari Awal: Mengawal “Sidrap Sehat” dari Puskesmas
Sidrap, Katasulsel.com — Senyum hangat Dr. Ishak Kenre, SKM., M.Kes menyambut pagi pertama usai menerima Surat Keputusan sebagai Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidenreng Rappang dari Bupati Sidrap, H. Syaharuddin Alrif, S.IP., M.M. Bagi sebagian orang, SK hanyalah selembar kertas administratif. Namun bagi seorang pejabat kesehatan, ia adalah amanah yang langsung berkaitan dengan derajat hidup masyarakat.
Pagi itu, halaman kantor Dinas Kesehatan terasa berbeda. Apel pagi menjadi lebih dari sekadar rutinitas, melainkan pernyataan arah. Dr. Ishak tidak banyak bermain kata, namun intinya jelas: health service delivery di Sidrap harus mendekat ke rakyat, memenuhi kebutuhan mereka, dan mengarah pada pelayanan tanpa keluhan. Konsep zero complaint service ia sebut sebagai standar yang tidak boleh ditawar.
Keesokan harinya, langkahnya berlanjut ke UPT Puskesmas Pangkajene. Di sana, tatapan masyarakat dan tenaga kesehatan seakan menunggu arahan baru. Dengan gaya sederhana tapi bernas, Dr. Ishak menyampaikan empat orientasi puskesmas: promosi perilaku hidup bersih dan sehat (healthy behavior), memperluas akses dan mutu pelayanan (equity and quality), pemenuhan kebutuhan masyarakat secara menyeluruh, serta penguatan ketahanan menghadapi Kejadian Luar Biasa (KLB).
Di balik kata-katanya, tersimpan kesadaran ilmiah bahwa kesehatan masyarakat bukan sekadar soal mengobati penyakit. Ia adalah sistem yang bekerja sejak promosi, pencegahan, kuratif hingga rehabilitasi. “Kesehatan harus hadir dari hulu ke hilir, dari rumah ke rumah,” tegasnya, mengutip filosofi continuum of care yang menjadi landasan praktik kesehatan masyarakat modern.
Tak lama berselang, Kamis (28/8/2025), ia kembali hadir di Puskesmas Lawawoi. Apel pagi di sana menjadi panggung lanjutan dari konsistensi sikapnya. Dr. Ishak kembali mengingatkan: pelayanan kesehatan harus patient-centered, ramah, aman, bermutu, dan tepat waktu. Ia menyebut disiplin tenaga medis dan kesiapan sumber daya manusia adalah kunci menuju service excellence.
Suasana apel sederhana itu menyimpan makna lebih dalam. Seorang tenaga perawat bahkan berbisik lirih, “Beliau tidak hanya bicara target, tapi memberi energi.” Kalimat itu mencerminkan bagaimana gaya kepemimpinan Dr. Ishak mencoba menyentuh aspek psikologis tenaga kesehatan—sebuah langkah penting dalam membangun budaya kerja.
Hari-hari awalnya mungkin belum mencatat prestasi besar. Namun ada satu hal yang jelas: Dr. Ishak Kenre membawa semangat health resilience—ketahanan kesehatan masyarakat yang mampu menghadapi guncangan, baik epidemiologis maupun sosial.
Jika konsistensi ini dijaga, visi “Sidrap Sehat” akan lebih dari sekadar slogan. Ia bisa menjelma menjadi realitas: sebuah kabupaten dengan sistem kesehatan yang inklusif, berkelanjutan, dan penuh senyum.(*)
Editor: Tipue Sultan
Pos Terkait
Trending Post
Tidak ada komentar