Pangkep, katasulsel.com – Dakwah Muhammadiyah memasuki babak baru. Tak lagi terbatas pada mimbar masjid, pesan-pesan keislaman kini harus menembus ruang digital yang kian kompleks. Kesadaran inilah yang mendorong Ahmad Habibi Baharuddin, kader Muhammadiyah asal Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, menempuh jalur baru dengan mengikuti Akademi Dai Digital Muhammadiyah Batch 2 di Surabaya, 30–31 Agustus lalu.
Habibi bukan nama asing di lingkaran aktivis muda Muhammadiyah. Selain menjabat Kepala Bidang Maritim DPD IMM Sulsel, ia juga tercatat sebagai anggota Korps Mubaligh Muhammadiyah Pangkep. Dengan latar belakang akademik yang kuat—mahasiswa Program Doktor Pascasarjana UIN Alauddin Makassar—Habibi tampil sebagai representasi generasi muda Muhammadiyah yang memadukan intelektualitas dengan gerakan dakwah.
“Setelah akademi ini, kami didorong untuk melahirkan dakwah yang lebih adaptif di era digital,” kata Habibi. Menurutnya, kehadiran media sosial dan platform digital bukan sekadar pelengkap, melainkan medan utama dalam menyampaikan nilai kebaikan dan mencegah kemungkaran.
Ia menekankan, dakwah tidak boleh eksklusif hanya di mimbar, tetapi harus menembus layar gawai, algoritma media sosial, hingga kanal digital yang menjadi ruang interaksi umat sehari-hari. “Kuncinya adalah bijak memanfaatkan ruang digital sebagai sarana menyerukan pesan moral,” ujarnya.
Habibi juga memberikan apresiasi kepada Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang menggagas Akademi Dai Digital dengan tema “Dakwah Transformatif di Era Digital.” Program ini dianggapnya sebagai laboratorium kaderisasi dai modern yang mampu merespons tantangan zaman.
“Bagi kami, kegiatan ini bukan sekadar pelatihan. Ini adalah pintu gerbang untuk menghadirkan wajah baru dakwah Muhammadiyah yang relevan dengan generasi digital,” tandas Habibi.
Kehadiran kader IMM Pangkep di forum nasional ini menjadi bukti bahwa Muhammadiyah di daerah pun ikut menyiapkan sumber daya unggul untuk menjawab kebutuhan zaman. Habibi, dengan bekal ilmu dan pengalaman yang diperoleh, kini memikul amanah baru: menjadi motor transformasi dakwah digital Muhammadiyah dari Sulawesi Selatan untuk Indonesia. (bdr/eb)
Tidak ada komentar