Setiawan menolak terbawa arus spekulasi. Isu open booking (BO) yang sempat muncul dipinggirkannya.
Ia menegaskan, korban adalah seorang wiraswasta, istri yang tinggal bersama suaminya di Sidrap. Malam itu, kebetulan ia berada di wisma.
Kronologi sering kali lebih tajam daripada imajinasi. Kita tahu kapan pintu diketuk. Kita tahu kapan jeritan terdengar. Kita tahu siapa yang lari, dan siapa yang akhirnya diam.
Namun, yang tidak bisa dijelaskan oleh kronologi adalah satu hal: mengapa. Mengapa seorang perempuan harus kehilangan nyawanya di kamar sederhana, di malam biasa, di kota yang tenang.
Sidrap malam itu menyimpan cerita yang tidak akan mudah dilupakan.
Sebuah tragedi yang membuktikan: di zaman ini, bahkan detik terakhir pun bisa diseret keluar dari sunyi, ditayangkan berulang kali, dingin, lewat mata CCTV. (*)
Editor: Edy Basri
Tidak ada komentar