Bagi Muhammadiyah, acara tahunan ini sudah biasa.
Tapi di Sidrap, edisi VIII ini terasa istimewa.
Karena Sidrap bukan hanya lokasi.
Sidrap adalah pesan.
Bahwa kota kecil bisa jadi pusat.
Bahwa Sidrap bisa jadi rumah ribuan santri.
Bahwa Sidrap bisa lebih dari sekadar nama di peta.
Saya jadi ingat, baru beberapa hari lalu Sidrap dipuji di Aula Asta Cita.
Karena realisasi anggarannya yang tinggi.
Kini Sidrap dipuji lagi.
Karena jadi pusat ribuan santri.
Dua panggung berbeda.
Tapi sama-sama panggung pembuktian. (*)
Tidak ada komentar