“Setiap keberhasilan milik tim, bukan pribadi,” ucapnya singkat.
Bagi Indra, sorotan bukanlah tujuan. Yang lebih penting adalah memastikan hukum bekerja sebagaimana mestinya.
Meski begitu, ketegasan itu tetap terasa.
Di setiap keputusan, ada kedewasaan berpikir.
Ia memegang prinsip: penegakan hukum tidak perlu galak, tapi harus pasti.
Dan pelayanan publik tidak harus lembek, tapi harus tulus.
Pendekatan yang ia terapkan dikenal sebagai intelligence-led policing — gaya kepolisian yang mengandalkan analisis data, bukan sekadar reaksi spontan.
Ia lebih suka mengantisipasi kejahatan daripada sekadar menindaknya.
Maka jangan heran, bila patroli malam, analisis CCTV, dan deteksi pergerakan lintas daerah kini menjadi rutinitas senyap di Polres Parepare.
Ketenangan Indra menular ke bawahannya.
Petugas yang dulu canggung kini lebih percaya diri melayani masyarakat.
Senyum di meja layanan kini bukan lagi formalitas, tapi bagian dari budaya kerja baru.
Ia ingin Polres Parepare menjadi lembaga yang hadir tanpa harus menakutkan.
Sore itu, sebelum meninggalkan ruangannya, ia sempat melirik jam tangan.
“Sebentar lagi tim pemeriksa datang,” katanya ringan. “Nanti sambung lagi kalau ada waktu.”
Senyumnya tetap sama — tenang, seolah tak ada beban apa pun.
Dan mungkin di situlah letak kekuatannya:
di tengah hiruk-pikuk tanggung jawab, ia tetap mampu menjaga keseimbangan antara kerja keras dan ketenangan batin.
Indra bukan sekadar pemimpin yang menegakkan hukum.
Ia adalah potret polisi yang menempatkan kemanusiaan di tengah tugas —
tegas tanpa keras, ramah tanpa lemah.
Kota Parepare kini mengenalnya bukan dari baliho,
tapi dari rasa aman yang mulai tumbuh kembali —
pelan, pasti, dan diam-diam, seperti senyum yang tidak pernah lepas dari wajahnya. (*)
Tidak ada komentar