Barru, katasulsel.com — Dua hari lamanya keluarga dan warga Barru diliputi cemas. Seorang kakek bernama Baco Bolong, usia 97 tahun, menghilang tanpa jejak sejak Selasa (7/10/2025) pagi. Di usia senjanya, ia berjalan keluar rumah tanpa sepengetahuan siapa pun — hingga akhirnya tak kembali.
Pencarian pun dimulai. Petugas Polsek Barru, tim BPBD Kabupaten Barru, dan warga setempat bahu-membahu menyusuri hutan dan perbukitan di kawasan Songkoe, Lawakkong, dan Marolli. Hari berganti malam, langkah terus menapak, menembus semak dan tanah licin. Harapan satu: kakek itu harus ditemukan, hidup.
Sabtu (11/10/2025) sore, sekitar pukul 16.00 WITA, doa itu terjawab. Seorang warga di Lingkungan Tuwung, Kelurahan Tuwung, melihat sosok renta duduk bersandar di batu besar di tepi Sungai Lalumue. Tubuhnya lemah, tapi napasnya masih teratur. Baco Bolong akhirnya ditemukan — selamat.
Tanpa menunggu lama, warga melapor ke pihak keluarga dan aparat. Tim gabungan segera datang mengevakuasi korban dan membawanya ke Puskesmas Padongko. Pemeriksaan medis memastikan kondisinya stabil meski terdapat luka robek di kaki kirinya, diduga akibat terjatuh di medan hutan.
Kapolres Barru, AKBP Ananda Fauzi Harahap, S.I.K., M.H., yang memantau langsung pencarian, tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya.
“Terima kasih kepada seluruh personel dan masyarakat yang telah bekerja siang malam tanpa kenal lelah. Ini hasil kerja sama yang luar biasa,” ujarnya dengan nada lega.
Di lingkungan Jeppe’e, tempat kakek itu tinggal, suasana sore berubah menjadi haru. Anak-anak, tetangga, dan kerabat berdatangan melihat sosok sepuh itu kembali ke rumah. Bagi warga Barru, kisah Baco Bolong bukan sekadar kabar kehilangan dan penemuan — tapi pelajaran tentang kekuatan gotong royong dan doa di tengah rasa khawatir yang menegangkan. (*)
Editor: Harianto
Pos Terkait
Trending Post
Tidak ada komentar