MAKASSAR – Tren memelihara kucing terus meningkat di Asia. Survei Rakuten Insight (2021) menunjukkan kucing menjadi hewan peliharaan paling populer, dan Indonesia memiliki sekitar 4,8 juta ekor kucing peliharaan pada 2022.
Peningkatan ini diiringi berbagai masalah kesehatan, terutama infeksi jamur Microsporum canis dan pinjal Ctenocephalides felis yang menyebabkan kerontokan bulu, luka kulit, serta berpotensi menular ke manusia. Data menunjukkan 57,6% kucing terinfeksi jamur dan 74,75% terinfestasi ektoparasit. Kondisi ini mendorong tim PKM-K Universitas Hasanuddin mengembangkan produk alami untuk mencegah infeksi tersebut.
PAWRE merupakan sampo kucing berbahan dasar daun pare dan minyak kelapa yang dikembangkan oleh tim mahasiswa lintas fakultas Unhas yang diketuai oleh Moh. Ichsan Zikrullah, dengan anggota A. M. Jaelani dari Fakultas Teknik, Adelia Rayna Salvia Ubbe dan M. Yusuf Brilian dari Fakultas Kedokteran, serta Muthia Rifqah dari Fakultas Farmasi.
Proses produksi dimulai sejak Juli 2025 di Laboratorium Farmakognosi Fakultas Farmasi, dan secara resmi diperkenalkan pada Agustus 2025.
Pemilihan bahan lokal bertujuan menghadirkan produk yang aman, efektif, dan ramah lingkungan. Daun pare mengandung senyawa aktif seperti alkaloid, saponin, dan flavonoid yang dikenal memiliki sifat insektisida alami. Senyawa ini bekerja dengan merusak sistem saraf dan kutikula serangga, termasuk pinjal, sehingga dapat menghambat perkembangbiakannya.
Penelitian Sriwijaya dkk. (2018) sebelumnya secara in vitro menunjukkan bahwa ekstrak daun pare memiliki aktivitas antijamur dengan zona hambat sebesar 9,6 mm pada konsentrasi 1%. Hasil tersebut membuktikan bahwa daun pare berpotensi menghambat pertumbuhan Microsporum canis dan mendukung penggunaannya sebagai bahan aktif dalam formulasi PAWRE.
Sementara minyak kelapa kaya asam laurat yang menjaga kelembapan kulit, mengurangi kerontokan bulu, dan menutrisi akar rambut. Semua bahan alami tanpa bahan kimia keras.
Selain dua bahan utama, PAWRE juga diperkaya dengan gliserin untuk menjaga kelembapan kulit dan xanthan gum sebagai pengental alami. Kombinasi ini menghasilkan sampo dengan tekstur lembut, wangi alami, dan aman untuk kulit sensitif.
Saat ini, PAWRE telah dipasarkan di wilayah Makassar dan Gowa dengan harga Rp23.000 per botol. Promosi dilakukan melalui media sosial seperti Instagram, Shopee, dan TikTok serta melalui kerja sama dengan beberapa klinik hewan.
Ketua tim, Moh. Ichsan Zikrullah, menjelaskan bahwa banyak produk perawatan hewan di pasaran masih menggunakan bahan kimia sintetis yang berpotensi menimbulkan iritasi kulit.
“Kami ingin menghadirkan alternatif yang lebih alami dan aman bagi kucing, dengan memanfaatkan bahan lokal yang mudah didapat seperti daun pare dan minyak kelapa,” ujarnya.
Melalui PAWRE, mahasiswa Unhas membuktikan kemampuan untuk mengolah potensi bahan alam Indonesia menjadi produk inovatif dan berkelanjutan.
“Kami dari Tim PAWRE berharap melalui inovasi ini, tidak hanya meningkatkan kesadaran akan perawatan hewan secara alami, tetapi juga membuka peluang wirausaha baru di bidang kesehatan hewan peliharaan,” tambahnya. (*)
Tidak ada komentar