Sigap Open Tournament Basketball Kapolres Sidrap Cup 2025 di Usman Isa telah usai. Acaranya sukses melahirkan bibit-bibit unggul dan bikin basket Sidrap naik kelas Sigap Open Tournament Basketball Kapolres Sidrap Cup 2025 di Usman Isa telah usai. Acaranya sukses melahirkan bibit-bibit unggul dan bikin basket Sidrap naik kelas
Oleh : Edy Basri
Suasana Lapangan Usman Isa masih ramai meski jam sudah melewati tengah malam.
Anak muda berswafoto di depan spanduk besar bertuliskan Sigap Open Tournament Basketball Kapolres Sidrap Cup 2025.
Beberapa lainnya, berdesakan di tepi lapangan, belum mau pulang. Mereka seakan tahu, malam itu bukan sekadar penutupan turnamen—tapi sejarah kecil bagi Sidrap.
Di atas panggung, kamera wartawan menyorot AKBP Fantry Taherong yang tampak tersenyum.
Kapolres Sidrap itu baru saja menutup secara resmi turnamen basket yang sudah seminggu lebih mengguncang Kabupaten Sidrap.
Turnamen ini disebut-sebut sebagai ajang olahraga paling keren di Sidrap sepanjang Januari sampai Oktober 2025.
Bukan tanpa alasan. Arena sederhana di Lapangan Usman Isa tiba-tiba berubah total. Lantai lapangan diperbarui, lampu sorot dipasang di empat sisi, musik mengiringi setiap laga, dan tribun penuh setiap malam.
Atmosfernya jauh dari kesan pertandingan lokal—lebih mirip liga profesional mini. Kata Kapolres, disitu ada konseptor ulung, AKP Setiawan Sunarto namanya (Kasat Reskrim Polres Sidrap)
“Luar biasa semangat penonton dan pemain. Mulai dari anak muda sampai orang tua ikut menyemangati. Semua ini berkat dukungan Bapak Bupati dan seluruh pihak yang terlibat,” ujar Fantry saat menutup acara.
Kapolres yang satu ini memang berbeda. Ia tidak hanya mengatur keamanan, tetapi juga tahu cara menyatukan masyarakat lewat olahraga.
Baginya, turnamen basket bukan sekadar hiburan, melainkan wadah pembinaan karakter dan sportivitas.
“Turnamen seperti ini penting untuk melahirkan bibit-bibit unggul Sidrap. Kita ingin olahraga jadi budaya yang sehat dan membanggakan,” katanya lagi.
Dan benar saja, ajang ini berhasil menampilkan potensi muda Sidrap yang selama ini jarang mendapat sorotan.
Pertandingan berjalan ketat sejak hari pertama. Nama-nama baru muncul, mencuri perhatian lewat kemampuan dan semangat mereka.
Di akhir kompetisi, Tim Rumah Kuning berhasil menjadi juara kategori putra, disusul Bhayangkara Sidrap di posisi kedua, Doeracha Baranti di urutan ketiga, dan JetZ Malili di posisi keempat.
Untuk kategori putri, Sidrap Timur keluar sebagai juara pertama, diikuti Bintang Muda Puteri, Girls Pinrang, dan Hoops Parepare.
“Selamat untuk semua juara, terima kasih sudah menunjukkan permainan yang luar biasa. Insyaallah malam tahun baru nanti kita berbasket lagi di sini,” ujar Fantry disambut tepuk tangan panjang dari penonton.
Turnamen ini bukan hanya meninggalkan piala dan daftar juara. Ia meninggalkan semangat baru: bahwa Sidrap bisa punya ajang olahraga berkelas, dengan penonton yang tertib dan penyelenggaraan rapi.
Semua terjadi karena kerja kolektif—dari kepolisian, pemerintah daerah, panitia, sampai masyarakat yang ikut menjaga ketertiban.
“Acara ini sukses karena semua bergerak bersama, termasuk pemerintah daerah, dalam hal ini pak bupati yang sangat mensupport acara ini,” tutup Fantry.
Malam itu, Lapangan Usman Isa mencatat sejarah, bahwa Sidrap tak hanya punya talenta olahraga, tapi juga punya pemimpin yang paham cara menyalakan semangat warganya.
Dari sebuah turnamen sederhana, lahirlah harapan baru—bahwa olahraga bisa menjadi cara paling elegan untuk menyatukan masyarakat dan mengangkat nama daerah. (*)
Pos Terkait
Trending Post
Tidak ada komentar