Soppeng, Katasulsel.com — Kabupaten Soppeng kembali menjadi tujuan studi tiru bagi daerah lain yang tengah berupaya memperkuat sektor ekonomi berbasis kearifan lokal. Kali ini, Delegasi Pemerintah Kabupaten Bone datang langsung untuk mempelajari strategi Soppeng dalam mengelola Sentra Hasil Industri Tembakau, yang terbukti mampu menjaga stabilitas ekonomi daerah sekaligus menyerap tenaga kerja lokal.
Rombongan Bone disambut hangat oleh jajaran Pemerintah Kabupaten Soppeng, dipimpin Dra. Hj. A. Nurlina, MM, selaku Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan yang juga Plt. Kepala Bagian Ekonomi. Turut hadir Komisaris Perseroda Kabupaten Soppeng, Direktur Utama dan Direktur Keuangan Perseroda, serta Ketua HIPTERS (Himpunan Tembakau Rokok Soppeng).
Dalam pertemuan tersebut, Pemerintah Soppeng memaparkan perjalanan panjang Sentra Hasil Industri Tembakau (Lab Tembakau) yang telah berdiri sejak tahun 2018. Sentra ini menjadi wadah pembinaan, riset, dan produksi berbagai jenis tembakau yang dikembangkan menjadi produk rokok lokal dengan kualitas yang mampu bersaing di pasar regional.
Data yang disampaikan menunjukkan, saat ini terdapat 21 perusahaan rokok di Kabupaten Soppeng, dan empat di antaranya telah bergabung secara resmi dalam Sentra Hasil Industri Tembakau. Pengelolaan yang dilakukan melalui Perseroda Soppeng dinilai efektif karena mengintegrasikan fungsi bisnis dengan peran pembinaan pemerintah daerah.
Delegasi Bone menilai pola pengelolaan yang diterapkan di Soppeng sebagai model ideal untuk ditiru. Selain menguatkan daya saing produk tembakau lokal, konsep ini juga menunjukkan bagaimana sinergi antara pemerintah daerah, BUMD, dan pelaku usaha mampu menciptakan nilai ekonomi baru dari potensi pertanian tradisional.
Studi tiru ini diharapkan menjadi langkah awal bagi Kabupaten Bone dalam merumuskan strategi pengembangan industri berbasis pertanian. Melalui adaptasi model Soppeng, Bone berpeluang memperluas sektor pengolahan hasil tani dan menggerakkan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan — dari lahan tembakau hingga industri bernilai tambah tinggi. (*)
Editor: Tipue Sultan
Pos Terkait
Trending Post
Tidak ada komentar