Rabu, 05 Nov 2025

Pemkab Wajo Siapkan Langkah Cek Lapangan dan Koordinasi dengan Bulog

Katasulsel.com
4 Nov 2025 17:38
Wajo 0 88
2 menit membaca

WAJO, Katasulsel.com — Kabar kurang menggembirakan datang dari petani di Desa Lajokka, Kabupaten Wajo. Sejumlah petani di wilayah tersebut mengeluhkan anjloknya harga gabah kering, yang kini hanya dibeli sekitar Rp6.200 per kilogram oleh para pengepul. Harga itu jauh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan Presiden Prabowo Subianto.

“Turun sekali harganya, Pak. Saya jual ke tengkulak dekat rumah cuma Rp6.200 per kilo,” ujar Ambo Amang, petani di Lajokka, Selasa (4/11/2025).

Ia menilai kondisi tersebut sangat merugikan petani, terlebih ketika biaya tanam, pupuk, dan tenaga kerja terus meningkat. “Tolong Pak Prabowo dan jajarannya buat kebijakan yang pro ke rakyat. Sekarang ini semua tengkulak beli di bawah HPP,” keluhnya.

Ambo menuturkan, salah satu penyebab anjloknya harga adalah tidaknya Bulog lagi membeli gabah langsung dari petani. Akibatnya, para petani terpaksa menjual hasil panen ke pengepul dengan harga lebih rendah dan potongan timbangan yang tidak wajar.

“Kalau dulu jual ke Bulog, timbangannya pas. Sekarang ke pengepul, potongannya bisa sampai 10 kilo per karung,” jelasnya.

Ia berharap pemerintah daerah segera bertindak untuk menstabilkan harga. “Kalau begini terus, petani bisa rugi besar. Kasihan, kerja keras tidak sebanding hasilnya,” tambahnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Bulog Cabang Wajo, Farid Nur, mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah, TNI, dan Polri untuk menindaklanjuti laporan tersebut.

“Kami akan koordinasi dengan semua pihak. Semestinya gabah petani tidak boleh dibeli di bawah harga pembelian pemerintah,” ujarnya menegaskan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Wajo, Andi Pameneri, menyebut pihaknya telah menerima laporan keluhan dari para petani dan akan segera melakukan pengecekan langsung di lapangan.

“Iya, kita akan turun ke lokasi untuk memastikan kondisi sebenarnya,” katanya.

Situasi di Lajokka dan sejumlah wilayah lain di Wajo menggambarkan jurang antara kebijakan dan realitas petani di lapangan. Di saat pemerintah berupaya menjaga stabilitas pangan nasional, para petani justru masih berjuang di tengah harga jual yang tak berpihak dan beban produksi yang kian menekan. (*)

Editor: Tipue Sultan

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Media Portal Berita Berbadan Hukum

PT WEPRO DIGITAL INDONESIA
Kemenkum HAM RI
No. AHU-0190238.AH.01.11,

Nomor Induk Berusaha: 0809240015028,
Rekening Perusahaan No: 120-003-000013438-6 (Bank Sulselbar)

Jl. Ganggawa No. 149 Tellu Limpoe, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Phone: +62 823 4898 1986

Email:
katasulsel@mail.com (Redaksi)
katasulsel@mail.com ( Marketing )
katasulsel@mail.com ( Kerjasama )