Minggu, 21 Des 2025

Sidrap Bangkit dari Sawah di Era Syaharuddin Alrif

Katasulsel.com
6 Nov 2025 11:09
Sidrap 0 430
4 menit membaca

“Pertanian bukan hanya sektor lama yang kita rawat karena nostalgia, tapi sektor masa depan. Anak-anak muda Sidrap harus melihat bahwa bertani juga bisa modern, bisa menguntungkan,” ujar Syaharuddin.

Ia menegaskan, pembangunan pertanian di Sidrap bukan semata soal hasil panen, melainkan tentang ketahanan pangan dan martabat daerah.

“Selama ini kita dikenal sebagai lumbung padi Sulawesi. Maka lumbung itu harus tetap penuh, bahkan melimpah. Ini soal identitas Sidrap,” ucapnya.

Dengan peningkatan signifikan tersebut, Sidrap kini menegaskan kembali posisinya sebagai salah satu sentra padi terbesar di Indonesia Timur.

Banner Promosi WiFi

Dari total produksi gabah tahun ini, sebagian besar berasal dari kecamatan-kecamatan produktif seperti Watangpulu, Pitu Riawa, Baranti, dan Tellu Limpoe. Daerah-daerah ini menjadi fokus penerapan teknologi pertanian presisi serta pelatihan petani milenial.

Pemerintah daerah juga tengah mengembangkan sistem pascapanen dan rantai pasok agar nilai jual beras Sidrap semakin kompetitif.

“Petani tidak boleh berhenti di panen. Mereka harus sampai ke tahap nilai tambah, penggilingan, dan pemasaran. Kita ingin Sidrap punya brand beras sendiri,” kata Faisal menambahkan.

Bagi warga Sidrap, keberhasilan ini menjadi kebanggaan tersendiri. Selain sebagai indikator keberhasilan pembangunan daerah, peningkatan produksi padi juga berdampak langsung terhadap perekonomian desa.

Salah satu petani di Desa Mojong, Abdul Rahman, mengaku hasil panennya tahun ini meningkat hampir 30 persen dibanding tahun sebelumnya. Ia menyebut, bantuan irigasi dan pendampingan penyuluh sangat membantu petani mengatur pola tanam.

“Dulu kita cuma tanam dua kali. Sekarang bisa tiga kali setahun. Air cukup, pupuk lancar, dan hasilnya bagus,” ujarnya.

Dengan capaian ini, Kabupaten Sidrap kini disebut-sebut sedang memasuki era kebangkitan pertanian baru, setelah beberapa tahun mengalami pasang surut produksi.

“Sidrap tidak hanya tumbuh dari padi, tapi juga dari semangat petaninya,” ujar Syaharuddin menutup. (*)

Editor: Tipue Sultan

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Media Portal Berita Berbadan Hukum

PT WEPRO DIGITAL INDONESIA
Kemenkum HAM RI
No. AHU-0190238.AH.01.11,

Nomor Induk Berusaha: 0809240015028,
Rekening Perusahaan No: 120-003-000013438-6 (Bank Sulselbar)

Jl. Ganggawa No. 149 Tellu Limpoe, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Phone: +62 823 4898 1986

Email:
katasulsel@mail.com (Redaksi)
katasulsel@mail.com ( Marketing )
katasulsel@mail.com ( Kerjasama )