
Keputusan itu membuat Amir dan istrinya, I Menni, tak mampu menyembunyikan rasa haru.
Selama bertahun-tahun mereka hidup dalam ketakutan—khawatir rumahnya ambruk, khawatir hewan liar masuk, dan khawatir hujan deras membuat seluruh isi rumah basah kuyup.
Selain memastikan pembangunan rumah baru, Kodim juga menyerahkan bantuan sembako berupa beras, minyak goreng, telur, gula pasir, kopi, teh, sabun, dan mie instan.
Sebelumnya, Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif juga telah menyatakan komitmennya untuk membantu penuh keluarga ini. Ia memastikan akan membangun rumah layak huni bagi Amir serta membiayai kuliah anak keduanya, Aisyah, yang baru lulus SMA.
Anak pertama Amir, Lilys, telah menikah dan tinggal bersama suaminya, sementara anak bungsunya, Selvina, masih duduk di bangku SMP.
Warga Bilokka memberikan apresiasi atas gerak cepat Kodim dan Pemda Sidrap dalam menangani kondisi keluarga Amir. Mereka menilai sinergi ini membuktikan bahwa kerja kemanusiaan tidak harus menunggu waktu lama.
“Bagus sekali kalau langsung dibangun. Sudah lama kami melihat keluarga ini hidup di kondisi seperti itu,” ujar seorang warga.
Kini, keluarga Amir akhirnya bisa bernapas lega. Dalam hitungan hari, mereka tak lagi tinggal di bangunan kayu rapuh.
Rumah baru akan berdiri — aman, layak, dan memberi harapan baru bagi keluarga kecil tersebut. (*)
Editor: Tipue Sultan
Tidak ada komentar