BARRU, Katasulsel.com — Kabupaten Barru kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu daerah paling penting dalam lintasan sejarah perjuangan bangsa di Sulawesi Selatan. Sabtu (29/11/2025), 130 regu peserta Napak Tilas Jejak Perjuangan Andi Mattalatta dilepas secara resmi oleh Bupati Barru Andi Ina Kartika Sari, S.H., M.Si., di Monumen Pendaratan Garongkong—lokasi ikonik yang menjadi saksi perjalanan heroik tokoh-tokoh pergerakan di masa revolusi.
Didampingi Wakil Bupati Dr. Ir. Abustan Andi Bintang, M.Si., serta putra pejuang nasional Andi Mattalatta—Andi Ilham Mattalatta—Bupati Andi Ina menjadikan momentum ini sebagai pengingat kuat bahwa Barru bukan sekadar wilayah administratif, melainkan ruang historis yang menyimpan jejak fundamental pembentukan identitas kebangsaan.
Keberadaan Musafir Kelana Arifin Nu’man, putra pejuang Arifin Nu’mang, semakin menegaskan bahwa Barru adalah daerah yang memiliki hubungan emosional mendalam dengan sejarah perjuangan republik. Catatan-catatan autentik yang dibawa para ahli waris pejuang itu memberi bobot historis tersendiri bagi kegiatan tahun ini.
Napak tilas Garongkong–Paccekke menjadi agenda perdana di bawah kepemimpinan duet Bupati Andi Ina dan Wakil Bupati Abustan. Namun pemerintah telah memastikan bahwa program ini akan menjadi agenda tahunan sebagai wujud komitmen Barru dalam merawat dan menegaskan statusnya sebagai daerah bersejarah—daerah yang nilai-nilai perjuangannya terus hidup, bukan hanya diperingati.
Dalam sambutannya, Bupati Andi Ina menegaskan bahwa Barru memiliki kewajiban moral sekaligus historis untuk menjaga memori kolektif masyarakat terkait perjuangan para pahlawan. Baginya, napak tilas bukan sekadar seremoni, tetapi sarana untuk memastikan Barru tetap menjadi pusat pembelajaran sejarah bagi generasi muda Sulawesi Selatan.
“Kegiatan ini adalah bentuk penghargaan kita kepada para pejuang yang telah menghadirkan republik ini. Mereka berkorban, berjuang, dan memberikan yang terbaik bagi bangsa. Tugas kita menjaga dan meneruskan nilai-nilai itu,” tegas Bupati.
Andi Ina kemudian mengingatkan publik bahwa Barru memiliki tempat istimewa dalam sejarah militer Indonesia. Konferensi Paccekke di Barru merupakan momentum ketika Panglima Besar Jenderal Soedirman memberikan mandat langsung kepada Andi Mattalatta untuk membentuk TNI di Sulawesi. Dari Barru-lah pondasi kekuatan TNI di wilayah timur Indonesia mulai diperkokoh. Fakta ini menempatkan Barru sebagai salah satu poros strategis dalam sejarah pembentukan institusi pertahanan negara.
“Pemerintah Kabupaten Barru berharap kegiatan ini dapat menjadi media edukasi sejarah serta menumbuhkan rasa cinta tanah air di kalangan generasi muda,” tambahnya.
Kehadiran Andi Ilham Mattalatta serta Musyafir Kelana Arifin Nu’man membuat suasana acara semakin terasa sakral. Doa bersama dipimpin Ustadz H. Syahriadi memadukan refleksi sejarah, suasana haru, dan semangat kebangsaan dalam satu rangkaian yang khidmat.
Setelah sesi pelepasan, ratusan peserta yang terdiri dari pelajar, pemuda, organisasi masyarakat, komunitas lokal, hingga unsur kelembagaan mulai menapaki rute napak tilas. Mereka bergerak dengan penuh semangat meniti jejak perjuangan—menghidupkan kembali energi sejarah yang menjadi kebanggaan masyarakat Barru.
Napak tilas ini bukan hanya menandai semangat patriotisme, tetapi juga menjadi pembuktian bahwa Barru adalah daerah yang tidak pernah berhenti merawat identitas historisnya. Pemerintah daerah menegaskan, Barru akan terus berdiri sebagai pusat nilai-nilai perjuangan, ruang edukasi sejarah, dan rumah bagi generasi yang ingin memahami makna keberanian, keteladanan, dan cinta tanah air.
Dengan penyelenggaraan yang semakin besar dari tahun ke tahun, Barru memperlihatkan dirinya bukan hanya sebagai wilayah yang menyimpan sejarah—tetapi sebagai daerah yang menghidupkan sejarah itu kembali untuk Indonesia.(**)
Editor: Tipuesultan
Pos Terkait
Trending Post
Tidak ada komentar